TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Turun Rp4000, Cek Daftar Harga Emas 31 Oktober 2023

Harga buyback juga turun Rp4 ribu

Ilustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Koreksi terhadap harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) terjadi selama dua hari beruntun setelah mencapai All Time High (ATH) di nilai Rp1,36 juta beberapa waktu lalu. Per Selasa (31/10/2023), harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) turun lagi hingga Rp4.000, menjadi Rp1,131 juta per gram.

Penurunan dengan nilai yang sama juga terjadi di harga buyback. Dilansir logammulia.com, harga buyback hari ini menjadi Rp1,022 juta per gram.

Baca Juga: Harga Emas Antam Cetak ATH Terbaru, Sentuh Rp1,136 Juta

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp615,5 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,131 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,202 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,278 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,43 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,805 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp26,887 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp53,695 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp107,312 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp268,015 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp535,82 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,071,6 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

 

Baca Juga: Antam Mau Batalkan Transaksi Emas dengan Crazy Rich Surabaya

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya