Suku Bunga Acuan The Fed Diramal Tetap Tinggi, Dolar Perkasa Sore Ini
Kurs rupiah melemah 27,5 poin atas dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Senin (25/9/2023).
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah ditutup melemah 27,5 poin atau 0,18 persen ke Rp15.402,5 per dolar AS sore ini. Pagi tadi, kurs rupiah juga melemah 10 poin atau 0,06 persen ke Rp15.385 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp15.399 per dolar AS.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan pekan kemarin, Jumat, 22 September 2023 yang ada di level RpRp15.383 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami pelemahan pada sore ini dibandingkan akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Awal Pekan, Rupiah Lesu ke Level Rp15.385 per Dolar AS
1. Suku bunga acuan AS diramal tetap tinggi
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan penguatan dolar AS dilatarbelakangi sikap Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang dinilai akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) di level tinggi, alias bersikap hawkish.
"Dolar mendapat dorongan minggu lalu setelah Federal Reserve AS mengindikasikan bahwa suku bunga akan lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, mengejutkan pasar dengan prediksinya yang bersifat hawkish," kata Ibrahim dikutip dari keterangan resmi.
Sementara itu, negara-negara di Eropa dan juga Jepang justru sudah memperlonggar kebijakan suku bunga acuannya.
"Hal ini sangat kontras dengan negara-negara lain di Inggris dan Swiss, yang keduanya menghentikan siklus kenaikan suku bunga, sementara Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat akomodatif. Hal ini mengikuti nada yang relatif dovish dari Bank Sentral Eropa pada minggu sebelumnya," ujar Ibrahim.