Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Sepanjang 2023, Pertamina merealisasikan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) senilai Rp374 triliun.
Angka tersebut merupakan 47 persen dari total TKDN BUMN secara nasional. Realisasi TKDN terbesar berasal dari pengadaan hydro (migas dan lainnya).
1. Pembangunan infrastruktur dan pengadaan barang serta jasa pakai komponen lokal
Menjelang Iduladha 2024, Pertamina Patra Niaga terus melakukan monitor pergerakan kebutuhan BBM dan LPG masyarakat. (Dok. Pertamina) Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penyerapan TKDN juga berasal dari pembangunan infrastruktur serta pengadaan barang dan jasa, yang secara total mencapai 73,2 persen dari kontrak Pertamina Group.
“Penggunaan produk dalam negeri merupakan komitmen Pertamina untuk dapat ikut menghidupkan berbagai industri di dalam negeri dan menggerakkan perekonomian Indonesia secara berkelanjutan,” kata Fadjar dikutip dari Energia Weekly, Selasa (18/6/2024).
Baca Juga: Pertamina Pastikan Kelancaran Pasokan Energi Selama Libur Idul Adha
2. TKDN Pertamina meningkatkan PDB hingga Rp702 triliun
Salah satu lapangan panas bumi milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE (Dok PGE) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Berdasarkan studi Pertamina Energy Institut dan Universitas Indonesia, capaian TKDN Pertamina ini juga menciptakan efek ganda (multiplier effect) yakni lapangan kerja bagi 4,1 juta orang, serta peningkatan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp 702 triliun, atau setara 3,4 persen nilai tambah bruto dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah (PDB ADHB).
Secara perekonomian nasional, hal ini berpotensi menghasilkan pendapatan negara hingga Rp1.251 triliun.
Sebagai perusahaan energi nasional, produk Pertamina juga berkontribusi pada pasokan energi di dalam negeri. Produksi minyak nasional Pertamina mencapai 69 persen, serta gas bumi sebanyak 34 persen, yang kesemuanya dialokasikan untuk mendukung ketahanan energi Indonesia. Pada tahun 2023, Pertamina juga telah 100 persen mandiri dalam memproduksi produk diesel dan avtur.
“Upaya peningkatan produksi migas senantiasa dilakukan melalui peningkatan produksi dari blok-blok eksisting, serta akuisisi dan ekspansi Pertamina ke blok-blok luar negeri,” tutur Fadjar.
Baca Juga: Pertamina Trans Kontinental Cetak Laba Bersih Rp1,05 Triliun di 2023