TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memasuki Akhir Pekan, Harga Emas Antam Naik Ceban!

Harga buyback naik Rp15 ribu

Emas batangan Antam. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Jakarta, IDN Times - Harga emas Antam hari ini, Jumat (28/6/2024) yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp10 ribu menjadi di Rp1,36 juta per gram.

Sementara itu, harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com naik Rp15 ribu menjadi Rp1,235 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat kamu menjual emas ke Butik Antam.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp730 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,36 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,66 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,965 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp6,575 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp13,095 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp32,612 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp65,145 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp130,212 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp325,265 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp650,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,3 miliar. 

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: Penyebab Harga Emas Naik Turun, Simak Kalau Mau Investasi!

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya