Konflik Pecah di Sejumlah Negara, Defend ID Tak Ikut Ekspor Senjata
DEFEND ID masih belum dikenal dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Holding BUMN industri pertahanan, Defend ID menyatakan, seluruh anggota holding tak mendapat pesanan ekspor alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dalam dua tahun terakhir.
Direktur Utama Holding BUMN Pertahanan Defend ID, Bobby Rasyidin mengatakan, konflik itu tak mempengaruhi pemesanan alutsista ke perusahaan BUMN.
"Alhamdulillah dari buah-buahnya konflik-konflik ini, gak ada yang mampir di industri pertahanan kita. Jadi ekspor kita tidak terpengaruh sama sekali," kata Bobby dalam agenda Ngopi BUMN, di Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Baca Juga: Jokowi Berharap Defend ID Jadi Industri Pertahanan 50 Terbesar Dunia
Baca Juga: Erick Thohir: Defend ID Bisa Wujudkan Kemandirian Pertahanan Nasional
1. Industri pertahanan RI belum dikenal dunia
Bobby mengatakan, Defend ID tak mendapat pesanan di saat banyak konflik karena memang belum dikenal dunia. Defend ID merupakan holding dari BUMN-BUMN industri pertahanan. Holding tersebut baru dibentuk pada Maret 2022.
Adapun Defend ID terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk holding, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT PAL Indonesia.
"Kita kan baru berdiri, Defend ID ini baru berdiri, baru tahun lalu bulan Maret, baru 1,5 tahun sekarang. Sementara defense company di top 100 itu sudah tua-tua semua, sudah ratusan tahun umurnya. Jadi pasar belum mengenal kita juga. Belum mengenal produk kita seperti apa," ujar Bobby.
Baca Juga: Jokowi Luncurkan Holding BUMN Industri Pertahanan Bernama Defend ID