TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang HUT RI ke-79, Rupiah Tekuk Dolar AS di Penutupan

Kurs rupiah menguat tipis di penutupan

Warga memperlihatkan uang Rupiah kertas terbaru usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalteng di Pasar Kahayan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (22/8/2022). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Jumat (16/8/2024), H-1 jelang HUT kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79.

Mengutip RTI, kurs rupiah ditutup menguat tipis, 4 poin atau 0,03 persen ke Rp15.685 per dolar AS sore ini. Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, kurs rupiah dibuka pada level Rp15.689 per dolar AS.

Baca Juga: Waspadai Dinamika Moneter Global, Rupiah Dipatok Rp16.100 per Dolar AS

1. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah BI

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh Rp15.716 per dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (15/8), yang berada di level RpRp15.687 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan rupiah mengalami pelemahan pada sore ini dibandingkan kemarin.

2. The Fed diyakini bakal pangkas suku bunga acuan

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS sore ini disebabkan oleh keyakinan para pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) pada pertengahan bulan depan.

“Peluang saat ini berada di 25 persen untuk pemotongan 50 basis poin yang sangat besar, turun dari 36 persen sehari sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group,” kata Ibrahim dalam keterangannya.

Di dalam negeri, menurut Ibrahim pasar merespons positif pidato terakhir Jokowi sebagai Presiden di sidang tahunan MPR-DPR. Pasar menyoroti capaian kinerja Jokowi dalam pembangunan infrastruktur selama 10 tahun menjabat.

“Pemerintah di bawah kepemimpinannya juga telah membangun 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan, dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru,” ucap Ibrahim.

Baca Juga: 7 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal, Pahami Sebelum Berinvestasi!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya