TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indofarma Terlibat Pinjol, Gimana Nasib Oknum Pegawai?

Proses pengusutan masih berlangsung

Kantor PT Indofarma Tbk (INAF). (dok. Indofarma)

Intinya Sih...

  • Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan keterlibatan anak usaha PT Indofarma Tbk (INAF) dengan pinjol masih diusut.
  • IGM dilaporkan menggunakan pinjol untuk memperoleh dana pinjaman hingga Rp1,26 miliar yang merugikan perusahaan.
  • Ada 10 temuan BPK terkait Indofarma dan IGM yang terindikasi fraud senilai total ratusan miliar rupiah.

Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, keterlibatan anak usaha PT Indofarma Tbk (INAF), yakni PT Indofarma Global Medika (IGM) dengan platform pinjaman online (pinjol) masih diusut.

IGM dilaporkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menggunakan pinjol untuk memperoleh dana pinjaman yang merugikan perusahaan hingga Rp1,26 miliar.

“Hasil audit (BPK) kan kita bawa ke Kejaksaan. Kalau dia pinjol, gak tahu juga salah apa benar? Saya gak tahu apa keputusan yang diambil oleh manajemen pada saat itu,” kata Arya di kantor Perum Perhutani, Jakarta, Senin (15/7/2024).

Baca Juga: Indofarma Siap Jual Aset demi Lolos dari Gugatan PKPU

1. Oknum yang terlibat belum diproses hukum

Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulilngga. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Arya mengatakan, terkait pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan layanan pinjol itu belum diberikan hukuman yang sesuai. Langkah itu baru bisa dilakukan usai pengusutan, dan juga harus melalui proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kan masih di BPK. Jadi ya, kesalahan kalau bisa bawa ke jalur hukum, kalau itu melanggar hukum,” ujar Arya.

2. DPR sebut dana yang diperoleh dari pinjol digunakan untuk proyek fiktif

PT Indofarma Global Medika (IGM). (dok. IGM)

Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI, Nyoman Parta, dari Fraksi PDIP membeberkan, berdasarkan data yang diperoleh, dana yang diajukan ke pinjol oleh IGM digunakan untuk proyek fiktif.

“Menurut informasi yang saya kumpulkan, data sekunder yang terkumpulkan itu dipakai untuk membuat proyek fiktif. Ini luar biasa, minjam uangnya ke pinjol, padahal banyak bank yang pemerintah miliki,” kata Nyoman dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya