TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indofarma Siap Jual Aset demi Lolos dari Gugatan PKPU

Aset nonproduksi akan dijual

Pusat produksi PT Indofarma Tbk (INAF). (dok. Indofarma)

Jakarta, IDN Times - PT Indofarma Tbk (INAF) tengah menghadapi gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Terbaru, Indofarma telah menyerahkan proposal perdamaian kepada pihak kreditur yang mengajukan gugatan PKPU tersebut.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya selaku induk Holding BUMN Farmasi mengatakan untuk bisa menyelesaikan kewajiban kepada kreditur, Indofarma akan menjual aset-aset nonproduksi ke pihak ketiga.

“Kami juga secara bertahap akan menjual aset-aset yang tidak produktif ataupun dengan menggandeng investor dengan pihak ketiga. Ini adalah satu upaya-upaya kami dalam melakukan penyelesaikan PKPU dengan pihak kreditur,” kata Shadiq dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (19/6/2024).

1. Aset Indofarma turun drastis

Kantor PT Indofarma Tbk (INAF). (dok. Indofarma)

Adapun posisi aset Indofarma mengalami penurunan drastis, di mana pada 2022 masih tercatat sebesar Rp1,53 triliun, turun 39 persen menjadi hanya RP933 miliar per akhir 2023.

Tak hanya itu, ekuitas perusahaan juga masih negatif sebesar Rp615 miliar. Sementara, pada 2022, ekuitas perusahaan masih positif Rp86 miliar.

Kerugian Indofarma per akhir 2023 juga membengkak hingga 41 persen menjadi Rp605 Miliar, di mana sebelumnya pada 2022 senilai Rp428 miliar.

Baca Juga: Kerugian Indofarma Makin Bengkak, Tembus Rp605 Miliar 

2. Indofarma akan beroperasi secara terbatas

Ilustrasi uang tunai rupiah (pixabay.com/Mohamad Trilaksono)

Selain itu, demi mengurangi risiko bisnis, Indofarma juga akan beroperasi secara terbatas, dan hanya memproduksi barang sesuai pesanan (made to order).

“Jadi dengan kemampuan yang ada sekarang, kami tetap berharap untuk tetap beroperasi dengan mengurangi risiko yang mungkin terjadi,” kata Shadiq.

Upaya lainnya ialah melakukan efisiensi biaya operasional perusahaan, yang akan disesuaikan dengan rencana model bisnis ke depan.

“Kemudian kami akan melakukan efisiensi dari biaya operasi,“ tutur Shadiq.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya