TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir Buka Suara soal Subsidi KRL Berbasis NIK 

Belum ada pembahasan dengan kementerian terkait

Menteri BUMN, Erick Thohir (tengah) dan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo (kiri). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya Sih...

  • Menteri BUMN Erick Thohir merespons wacana subsidi KRL berbasis NIK
  • Kementerian BUMN belum diajak berdiskusi mengenai wacana subsidi KRL

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir merespons wacana skema subsidi KRL berbasis nomor induk kependudukan (NIK).

Dia mengatakan, Kementerian BUMN belum diajak berdiskusi mengenai wacana tersebut. Seperti yang diketahui, Kementerian BUMN merupakan pemegang saham pengendali PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Adapun KAI merupakan induk usaha PT KAI Commuter selaku operator KRL.

“Kami belum, belum. Kan biasanya ada ratasnya (rapat terbatas di Istana Kepresidenan) dan biasanya, kan kami mengikuti,” ucap Erick usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (2/9/2024).

1. Kebijakan terkait subsidi KRL bukan kewenangan Kementerian BUMN

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Di sisi lain, Erick mengatakan, kebijakan mengenai subsidi KRL tak dibuat oleh Kementerian BUMN. Subsidi tarif KRL itu merupakan penugasan negara yang dijalankan oleh PT KAI dan KAI Commuter.

“Kami kan BUMN itu bukan kementerian yang mengambil policy atau kebijakan. Bukan saya lempar problem ya, kita mengikuti kebijakan. Ketika misalnya selalu isu PMN, oh ini kenapa sih kenapa, loh kan PMN kami kan penugasan, 90 persen itu penugasan,“ ucap Erick.

Baca Juga: Tarif KRL Jabodetabek dari Subsidi Berbasis NIK Bakal Diterapkan 2025?

2. BUMN jalankan penugasan pemerintah

KRL Lintas Rangkasbitung-Tanah Abang. (dok. KAI Commuter)

Erick mengatakan, apapun kebijakan dari pemerintah maka BUMN harus mengikuti. Sehingga, dia tak bisa memberikan penilaian atas kebijakan itu.

“Sama kereta api, kalau memang ada kebijakan seperti itu, ya saya rasa harus duduk bersama. Dan saya selalu mendukung kebijakan apapun yang diambil pemerintah karena kami kan bagian dari pemerintah, jadi kita tidak pernah bilang salah dan benar,” tutur Erick.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya