Demo Besar-besaran Tolak RUU Pilkada, Beri Efek ke Rupiah?
Rupiah sempat melemah 0,65 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat melemah saat terjadi demo besar-besaran menolak RUU Pilkada di Gedung DPR RI pada Kamis, 22 Agustus 2024 kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis kemarin, rupiah 0,65 persen ke Rp15.499 per dolar AS.
Meski begitu, menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, pelemahan rupiah bisa tertahan karena DPR RI langsung merespons unjuk rasa dengan membatalkan rapat paripurna pengesahaan RUU Pilkada.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, konflik yang dipicu masalah politik di Indonesia memang mempengaruhi pergerakan rupiah. Namun, saat ini efeknya lebih terkendali dibandingkan pada kerusuhan tahun 1998 silam.
“Misalnya dulu 98 kita punya trauma pergerakan nilai tukar rupiah, kemudian reformasi, itu rupiah sangat-sangat terpengaruh,” kata Erwin dalam media briefing di Sofitel Nusa Dua Beach Resort, Bali.
1. Kondisi fundamental ekonomi Indonesia sudah lebih kuat
Dia mengatakan, kondisi fundamental perekonomian Indonesia juga sudah jauh lebih kuat. Sehingga, faktor itu yang menjadi pertimbangan pelaku pasar.
“Bandingannya dengan faktor domestik sebelum masuk ke politik, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen, dan inflasi 2 persen. Jadi fundamental ekonomi Indonesia itu cukup kuat. Sehingga pergerakan-pergerakan politik menjadi tidak sebesar sebelumnya,” ujar Erwin.
Editor’s picks
Baca Juga: Rupiah Lesu Pagi Ini Akibat Sentimen Polemik RUU Pilkada