TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cetak Rekor Terus, Harga Emas Antam Diprediksi Tembus Rp1,5 Juta!

Harga emas cetak rekor tiga hari berturut-turut

Emas batangan Antam. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Intinya Sih...

  • Harga emas batangan Antam mencetak rekor tertinggi sepanjang masa selama tiga hari berturut-turut.
  • Analis memprediksi kenaikan harga emas dunia dan emas batangan Antam akan terus berlanjut.
  • Konflik geopolitik antara Israel-Palestina dan sentimen negatif pasar terhadap penurunan suku bunga AS menjadi faktor kenaikan harga emas.

Jakarta, IDN Times - Harga emas batangan Antam telah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high) selama tiga hari berturut-turut. Analis emas sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi kenaikan harga emas batangan Antam masih akan berlanjut seiring tren kenaikan harga emas dunia.

“Kalau saya lihat sempat mencapai kenaikan tertinggi untuk emas sendiri 2.435 dolar AS per toz. Artinya apa? Ada kemungkinan besar secara teknikal harga emas dunia masih akan naik, dan harga emas batangan kemungkinan besar bisa mencapai Rp1,5 juta per gram,“ kata Ibrahim saat dihubungi IDN Times, Jumat (19/7/2024).

Baca Juga: Cara Jual Emas Antam, Wajib Tau supaya Cuan!

1. Harga emas dunia diprediksi tembus 2.550 dolar AS

ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Ibrahim mengatakan, untuk harga emas dunia sendiri diprediksi melonjak ke level 2.550 dolar AS per troy ounce (toz). Per Kamis, (18/7) kemarin, harga emas di pasar spot tembus 2.466 dolar AS per toz.

“Kalau di global prediksi saya di tahun ini kemungkinan besar di 2.550 dolar AS kalau seandainya tembus di level 2.489 dolar AS per toz, itu adalah resisten kunci, itu akan melesat ke atas,” tutur Ibrahim.

2. Penyebab harga emas melonjak

ilustrasi emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Ibrahim mengatakan kenaikan harga emas disebabkan oleh sentimen negatif pasar pada wacana penurunan suku bunga acuan AS, Fed Fund Rate (FFR). Dia menyebut Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) optimistis inflasi di Negeri Paman Sam akan menurun, sehingga memberikan sinyal penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Di sisi lain, konflik geopolitik antara Israel dengan Palestina juga menyebabkan para pelaku pasar berbondong-bondong memilih emas sebagai aset safe haven.

“Selain itu pelemahan mata uang rupiah yang notabene sempat menguat, setelah adanya kasus Donald Trump tertembak, ini kembali lagi mengalami pelemahan. Nah pelemahan ini membuat harga emas terus mengalami penguatan, terutama di emas batangan,” tutur Ibrahim.

Baca Juga: Setelah Penembakan Trump, Harga Emas Dunia Bakal Melesat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya