TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Jokowi saat Resmikan Smelter Gresik: Ini Pekerjaan Melelahkan

Jokowi cerita perjuangan ajak pengusaha bangun smelter

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter Tembaga Manyar Gresik PT Freeport Indonesia (PTFI). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Intinya Sih...

  • Jokowi meresmikan Smelter Tembaga Manyar di Gresik, Jawa Timur.
  • Proyek smelter tersebut memakan biaya Rp56 triliun dan baru mulai dibangun pada 2018 setelah negosiasi pada 2017.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo meresmikan Smelter Tembaga Manyar di Gresik, Jawa Timur sore ini, Senin (23/9/2024).

Jokowi mengatakan, proyek tersebut sudah diusung sejak periode pertamanya sebagai Presiden Republik Indonesia (RI). Dia mengatakan, proyek itu sangat melelahkan, yakni terkait mengajak pengusaha membangun fasilitas pemurnian tersebut.

“Saya ingat pekerjaan yang berat dan melelahkan selama saya menjabat sebagai presiden selama 10 tahun ini adalah mengajak perusahaan pertambangan untuk membangun smelter, pekerjaan sangat berat,” kata Jokowi di Smelter Gresik, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

1. Anggaran pembangunan tembus Rp56 triliun

Smelter Tembaga Manyar Gresik PT Freeport Indonesia (PTFI). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan, proyek tersebut memakan biaya yang sangat besar, bahkan mencapai Rp56 triliun.

“Itu bukan uang yang kecil, uang yang gede banget,” ucap Jokowi.

Setelah meraih negosiasi pada 2017, Jokowi mengatakan, smelter tersebut baru mulai dibangun pada 2018, yang diawali persiapan lahan dan peletakan batu pertama (groundbreaking).

“Persiapan lahan selesai saya ke sini untuk groundbreaking memulai untuk konstruksi pabrik smelternya. Dan setelah 30 bulan, alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan,” ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Akan Resmikan Smelter Freeport hingga Injeksi Bauksit

2. Bakal serap tenaga kerja yang besar

Smelter Tembaga Manyar Gresik PT Freeport Indonesia (PTFI). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Jokowi mengatakan, melalui smelter tersebut, PT Freeport Indonesia (PTFI) sebagai pemilik saham terbesar bisa meraih nilai tambah dan menyerap tenaga kerja yang banyak.

“Ini merupakan usaha kita untuk menyongsong Indonesia menjadi negara industri maju yang mengolah sumber daya alamnya sendiri dan tidak mengekspor, sekali lagi, mentahan atau raw trial. Dan ini akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar,” kata Jokowi.

Berdasarkan laporan Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, selama proses konstruksi, proyek Smelter Gresik menyerap 40 ribu tenaga kerja. Saat beroperasi, diperkirakan PTFI bisa menyerap 2 ribu tenaga kerja.

“Selama beroperasi nantinya saat beroperasi penuh, Pak Presiden, ini akan mempekerjakan kira-kira 2 ribu orang, 1.200 karyawan kontraktor, dan 800 karyawan langsung PT Freeport Indonesia,” tutur Tony.

3. Produksi Smelter Gresik buat pasok katoda tembaga ke pembangkit listrik EBT

Smelter Tembaga Manyar Gresik PT Freeport Indonesia (PTFI). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Tony mengatakan, katoda tembaga yang dihasilkan dari Smelter Gresik dapat memenuhi kebutuhan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).

“Kalau untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) itu sekitar 200 gigawatt, kalau untuk pembangkit listrik tenaga banyu (PLTB) itu bisa untuk 600 gigawatt, kalau untuk pembangkit listrik tenaga hydro atau air itu sekitar 800 gigawatt setiap tahunnya,” beber dia.

Tony mengatakan, dengan diresmikannya Smelter Gresik, maka Freeport menjadi perusahaan tambang tembaga hulu-hilir terbesar di dunia.

Baca Juga: Jokowi Perkirakan Jumlah Emas yang Dikeruk Freeport Selama 50 Tahun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya