TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buka Ekspor Pasir Laut, Zulhas Pernah Dicecar Harrison Ford soal Hutan

Zulhas pernah diwawancara soal izin eksploitasi hutan

Cuplikan film dokumenter Years of Living Dangerously (2014). (dok. YouTube The YEARS Project)

Intinya Sih...

  • Kebijakan ekspor pasir laut kembali kontroversial setelah 20 tahun dilarang.
  • Video wawancara Zulhas dengan Harrison Ford di Hutan Tesso Nilo viral kembali.
  • Zulhas memberi izin pelepasan hutan seluas 1,64 juta hektare saat menjabat sebagai Menteri Kehutanan.

Jakarta, IDN Times - Kebijakan ekspor pasir laut menjadi kontroversi setelah 20 tahun dilarang. Ekspor kembali dibuka dengan terbitnya regulasi yang diteken Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas).

Adapun dua kebijakan yang diteken Zulhas adalah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 20 dan 21 Tahun 2024 yang mengubah aturan larangan dan kebijakan ekspor.

Kebijakan itu sendiri menjadi kontroversi karena dinilai hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Bahkan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan kebijakan itu menguntungkan segelintir oligarki saja, sementara dampaknya bisa merusak ekosistem laut.

Di tengah ramainya kontroversi ekspor pasir laut, video Zulhas yang diwawancara aktor legendaris Amerika Serikat (AS), Harrison Ford pada 2013 silam kembali viral.

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Buka Pintu Ekspor Pasir Laut

1. Zulhas diwawancara Harrison Ford soal kebijakan eksploitasi hutan

Cuplikan film dokumenter Years of Living Dangerously (2014). (dok. YouTube The YEARS Project)

Video yang viral adalah cuplikan wawacara Harrison Ford dengan Zulhas dalam film dokumenter Years of Living Dangerously. Kala itu, Zulhas menjabat sebagai Menteri Kehutanan sejak 22 Oktober 2009 sampai 1 Oktober 2014, tepatnya di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Video itu kembali viral di platform X setelah diunggah akun @Mythicalforest. Harrison Ford mewawancara Zulhas usai berkunjung ke Hutan Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Riau.

Di awal wawancara, Harrison Ford juga memaparkan data bahwa 80 persen hutan rusak selama 15 tahun terakhir akibat eksploitasi yang berkaitan dengan bisnis dan politik.

Di Hutan Tesso Nilo, hanya 18 persen hutan yang masih tersisa. Sementara, sebagian besar kawasan Taman Nasional itu telah terbakar, ada jalur ilegal logging, pohon-pohon tumbang, dan sebagainya.

Dia bertanya apakah Zulhas akan mengizinkan pihak-pihak yang mau melakukan eksploitasi pada sumber daya alam yang sangat krusial.

Zulhas mengatakan dia baru memberikan izin pelepasan kawasan hutan seluas 100 ribu hektare (ha).

2. Zulhas tertawa saat Harrison ingin membeberkan kondisi mengenaskan Hutan Tesso Nilo

Cuplikan film dokumenter Years of Living Dangerously (2014). (dok. YouTube The YEARS Project)

Saat Harrison mengatakan bahwa dirinya berkunjung ke Hutan Tesso Nilo, Zulhas tertawa. Namun, Harrison menjawabnya dengan ketus.

“Itu tidak lucu,” kata dia.

Sebab, kondisi hutan itu sangat mengenaskan. “Itu sungguh menghancurkan dan menyayat hati,” ucap Harrison menggambarkan perasaannya usai melihat kondisi Hutan Tesso Nilo.

Zulhas mengaku dirinya juga terkejut melihat kondisi hutan. Namun, dia mengatakan Kementerian Kehutanan berupaya mencari solusi atas kondisi itu.

“Kami baru mengalami apa itu yang disebut demokrasi,” ucap Zulhas.

Belum selesai menyampaikan pembelaannya, Harrison Ford memotong penjelasan Zulhas.

“Pak, mereka (pengusaha yang mengeksploitasi hutan) tidak jatuh dari langit ke hutan itu. Mereka datang ke situ beberapa kali dalam jangka waktu tertentu, sementara kalian punya banyak waktu untuk menghentikan kebiasaan buruk itu, hentikan aktivitas itu,” balas Harrison Ford.

Namun, Zulhas mengatakan Indonesia bukanlah AS. Sebab, menurutnya Indonesia baru saja melewati masa reformasi. Sehingga masyarakat baru punya kesempatan untuk berkegiatan, dalam hal ini mengacu pada kegiatan ekonomi di hutan.

“Tadi saya jelaskan ini bukan Amerika, memang berbeda. Kami baru mengalami apa yang disebut dengan reformasi, baru ini. Sekarang orang baru bebas,” tutur Zulhas.

Mendengar jawaban Zulhas, Harrison Ford marah dan menyampaikan pertanyaan terakhir.

“Oke, jadi Anda siap kalah dalam pertarungan?” tanya dia. Zulhas mengiyakan pertanyaan itu.

Menjawab Zulhas, Harrison Ford mengatakan di atas kekayaan yang diperoleh dari eksploitasi itu, ada ketidakadilan, ada aktivitas ilegal dan juga korupsi. Kemarahannya sangat tampak saat mengucapkan hal tersebut. Akhirnya, Harrison Ford membereskan berkasnya dan pergi dari ruangan wawancara itu.

Baca Juga: Keran Ekspor Pasir Laut Dibuka, Jokowi Dituding Untungkan Oligarki

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya