TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Window Dressing Saham yang Jadi Sorotan di Akhir Tahun?

Window dressing adalah anomali di pasar modal

ilustrasi portofolio saham (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Di akhir tahun, pasar modal diramaikan dengan istilah window dressing saham. Aksi itu merupakan salah satu fenomena anomali di dalam dunia investasi saham.

Window dressing memang merupakan anomali yang dilakukan di akhir tahun alias di bulan Desember. Anomali ini merupakan strategi yang digunakan manajer investasi (MI) untuk memperbaiki kinerja suatu produk reksadana, sebelum memaparkannya kepada klien atau pemegang saham.

Baca Juga: 5 Investasi Terbaik untuk Pasangan yang Baru Saja Menikah, Siapkan! 

1. Mekanisme window dressing saham

Ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Bagaimana melakukan window dressing? Saat memulai strategi itu, MI akan menjual saham dengan kerugian yang besar, kemudian membeli saham dengan harga tinggi menjelang akhir kuartal. Saham baru yang dibeli itu kemudian dilaporkan sebagai bagian dari portofolio reksadana.

Dikutip dari situs resmi Bareksa, Jumat (8/12/2023), nantinya MI akan memberikan laporan kinerja dan daftar kepemilikan reksadana dengan portofolio terbaru itu kepada investor. Laporan itu biasanya diberikan kepada klien setiap kuartal.

2. Tujuan melakukan window dressing saham

Ilustrasi Saham. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ketika portofolio yang dikelola sedang menurun, MI melakukan window dressing dengan menjual saham yang merugi.

Window dressing saham dilakukan MI untuk memperbaiki kinerja portofolionya. Sehingga, dia bisa memberikan laporan kinerja yang baik kepada klien.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya