TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Subholding di Bawah PTPN, Berikut Profilnya

PTPN merger 13 anak usahanya

Penandatanganan merger dan spinoff pembentukan subholding PalmCo dan SupportingCo. (dok. PTPN III)

Jakarta, IDN Times - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) kini memiliki tiga subholding. Ketiga subholding itu digabungkan dari 13 anak perusahaan Holding PTPN.

Adapun subholding tersebut, antara lain SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo. Berikut ulasan dan profil masing-masing subholding di bawah PTPN III.

1. SugarCo adalah subholding pertama yang didirikan PTPN

PT Petrokimia Gresik bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menggelar panen dan tanam tebu di Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, Jawa Timur, Jumat (1/7). (Dok. Pupuk Indonesia)

SugarCo merupakan subholding pertama yang didirikan Holding PTPN III, tepatnya pada 17 Agustus 2021. Subholding SugarCo adalah entitas hasil konsolidasi 35 pabrik gula yang sebelumnya dikelola oleh PTPN II, VII (PT BCAN), IX, X, XI, XII (PT IGG), dan PTPN XIV.

Mencerminkan namanya, SugarCo didirikan untuk merevitalisasi industri gula nasional, meningkatkan produksi gula nasional, mengurangi impor gula, dan menghemat devisa negara. Dengan adanya subholding ini, diharapkan swasembada gula konsumsi bisa tercapai tahun 2025.

Baca Juga: Penggabungan PalmCo Masih Proses, Bos PTPN: 1-2 Minggu Selesai

2. PalmCo ditugaskan untuk kelola bisnis sawit PTPN

Pekerja di pabrik kelapa sawit milik PTPN III Hapesong, Batangtoru, Tapanuli Selatan (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Subholding PalmCo didirikan setelah penggabungan atau merger PTPN V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai surviving entity dan pemisahan tidak murni PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.

PalmCo nantinya mengelola seluruh bisnis kelapa sawit PTPN. Targetnya, dalam 10 tahun ke depan, luas perkebunan kelapa sawit PTPN bisa mencapai 700 ribu hektare (ha). Adapun perluasan perkebunan kelapa sawit itu akan dilakukan dengan mengkonversi perkebunan lain milik PTPN.

Keberadaan subholding PalmCo diharapkan bisa meningkatkan produksi CPO nasional dan minyak goreng dalam negeri.

PTPN memperkirakan, produksi minyak gorengnya akan meningkat dari 460.000 ton/tahun di 2021 menjadi 1,8 juta ton/tahun (4 kali lipat) di 2026.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya