TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Utang Jatuh Tempo 2025 Bakal Tembus Rp782 Triliun

Rasio utang tahun depan dirancang 37,98 -38,71 persen

ilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Rasio utang tahun depan dirancang 37,98 -38,71 persen.
  • Indonesia akan membayar utang sebesar Rp782 triliun di tahun depan dengan porsi 22 persen dari belanja negara sekitar Rp3.500 triliun.
  • Pembayaran bunga utang pemerintah dikhawatirkan akan membebani APBN 2024 dengan total pembayaran bunga utang tahun ini sebesar Rp497,3 triliun.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie Othniel mengatakan, beban utang jatuh tempo Indonesia tahun depan atau di masa kepemimpinan presiden terpilih Prabowo Subianto bisa tembus Rp782 triliun. Apabila dirinci, pembayaran utang memiliki porsi 22 persen dari belanja negara sekitar Rp3.500 triliun. 

“Kalau dilihat dari profil jatuh temponya itu 2025 total Rp 782 triliun, apakah ini seluruhnya diserap di APBN 2025 atau enggak?" kata Dolfie dikutip, Kamis (6/6/2024). 

Baca Juga: Utang Pemerintah per April Tembus Rp8.338,43 Triliun, Masih Aman?

1. Komisi XI minta rincian detail beban bunga utang di tahun depan

Ilustrasi Utang (IDN Times/Aditya Pratama)

Dolfie meminta Kementerian Keuangan menjelaskan secara detail terkait beban utang jatuh tempo di tahun depan akan bayar melalui instrumen apa saja. Pembayaran bunga utang pemerintah dikhawatirkan akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Tahun ini, pemerintah akan membayar bunga utang sebesar Rp497,3 triliun dan beban bunga utang ini pun meningkat 11,55 persen dari realisasi pembayaran bunga utang di tahun lalu sebesar Rp439,88 triliun. 

2. Utang pemerintah di April tembus Rp8.338,43 triliun

ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Berdasarkan Buku APBN KITa Edisi Mei, posisi utang pemerintah Indonesia per April mencapai Rp8.338,43 triliun, Utang pemerintah bertambah Rp76,33 triliun atau meningkat sekitar 0,92 persen dibandingkan posisi utang akhir Maret 2024 sebesar Rp8.262,1 triliun.

Sementara itu, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp7.849,89 triliun, utang pemerintah mengalami kenaikan Rp488,54 triliun.

 

Baca Juga: Pemerintah Tarik Utang Rp71,1 T untuk Biayai Anggaran per April 2024

3. Utang pemerintah didominasi oleh penerbitan SBN

Ilustrasi Obligasi Syariah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Utang pemerintah terdiri atas dua jenis yakni berbentuk surat berharga negara (SBN) dan pinjaman. Mayoritas utang pemerintah didominasi oleh instrumen SBN yakni 87,94 persen dan pinjaman 12,06 persen.

Utang dalam bentuk SBN Rp7.333,11 triliun, rinciannya:

  • SBN domestik Rp5.899,20 triliun
  • SBN valuta asing Rp1.433,90 triliun

Kemudian utang dalam bentuk pinjaman Rp1.005,32 triliun

  • Pinjaman dalam negeri Rp36,04 triliun
  • Pinjaman luar negeri Rp969,28 triliun.

Baca Juga: CEK FAKTA: Utang RI Lunas Saat Megawati Presiden? Nyatanya di Era SBY

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya