TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

United Tractors Cetak Pendapatan Rp64,5 Triliun di Semester I-2024

Turun dibanding periode yang sama tahu lalu

Astra Media Day 2024 di Jakarta (IDN Times/Triyan P)

Intinya Sih...

  • PT United Tractors Tbk mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 6% pada semester I-2024, menjadi Rp64,5 triliun
  • Penurunan pendapatan disebabkan oleh harga batu bara yang melandai, menyebabkan turunnya penjualan alat berat Komatsu sebanyak 29%

Jakarta, IDN Times - Perusahaan tambang, PT United Tractors Tbk mencatatkan penurunan kinerja pada paruh pertama tahun ini. Emiten dengan kode saham UNTR tersebut membukukan pendapatan Rp64,5 triliun pada semester I-2024.

Kinerja pendapatan perusahaan tercatat menurun 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I-2023, UNTR mencatatkan pendapatan sebesar Rp68,7 triliun.

1. Faktor turunnya pendapatan UNTR

ilustrasi pendapatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis mengungkapkan, turunnya pendapatan UNTR disebabkan oleh mulai melandainya harga batu bara pada tahun ini. Pada 2023 lalu harga komoditas batu bara mengalami lonjakan tinggi.

"Pendapatan turun 6 persen, dari sisi profit turun sekitar 15 persen. Hal ini bukan sesuatu yang buat kami menjadi mengejutkan, walaupun memang kami tahu ada hal-hal yang kami tidak bisa hindari. Tahun 2023 itu kami masih menikmati impact dari tingginya harga komoditas, khususnya batu bara," ujar Sara dalam acara Astra Media Day 2024, Rabu (18/9/2024).

Meski demikian, dia optimistis kinerja perseroan masih akan tetap tangguh hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: KB Bank Gandeng United Tractors Salurkan Kredit Pembelian Alat Berat

2. Penjualan Komatsu ditargetkan 4.500 unit

Alat berat Komatsu (Dok UNTR)

Data per Juli 2024, penjualan alat berat Komatsu sebanyak 2.500 unit, atau turun 29 persen bila dibandingkan Juli tahun sebelumnya. UNTR pun menargetkan target penjualan hingga akhir tahun sebanyak 4.500 unit.

"Kami sudah merevisi target kami sedikit lebih tinggi, yaitu di 4.500 unit apabila dibandingkan dengan full year 2023, pertambangannya kurang lebih 15 persen," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya