TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sri Mulyani: APBN Juli Defisit Rp93,4 Triliun

Penerimaan negara drop hingga 4,3 persen

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Pendapatan negara turun 4,3 persen per Juli 2024.
  • Belanja negara meningkat 12,2 persen year on year.
  • Keseimbangan primer tetap surplus sebesar Rp179,3 triliun.

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar Rp93,4 triliun atau setara dengan 0,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Ini masih kecil dibandingkan total target defisit tahun ini seperti di dalam APBN 2,29 persen, " ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di APBN Kita, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga: Target APBN 2025 Sudah Pertimbangkan Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

1. Pendapatan negara drop 4,3 persen

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Defisit APBN Jali ini disebabkan karena pendapatan negara yang turun sementara belanja negara meningkat. 

Sri Mulyani mengatakan pendapatan negara per Juli 2024 tercatat mencapai Rp1.545,4 triliun atau turun 4,3 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi ini setara 55,1 persen dari target APBN 2024.

2. Belanja negara meningkat 12,2 persen

Ilustrasi utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp1.638,8 triliun atau meningkat 12,2 persen yoy. Realisasi ini setara 49,3 persen dari target APBN 2024. Kinerja belanja negara yang optimal disebut menjadi dorongan APBN tetap terjaga dengan baik hingga Juli.

Adapun keseimbangan primer tercatat tetap surplus, yakni sebesar Rp179,3 triliun. Keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Baca Juga: Tim Prabowo Janji Jaga Defisit dan Rasio Utang Sesuai Undang-Undang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya