TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setelah Naik Tinggi, Harga Emas Antam Turun Rp1.000

Harga emas segram dibanderol Rp1.087 juta

Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini, Senin (16/10/2023), yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam turun Rp1.000 menjadi Rp1,087 juta per gram.

Sementara itu, harga buybac yang dirilis situs logammulia.com mengalami stagnan di level Rp969 ribu per gram.

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: Daftar Harga Emas 6 Oktober 2023, Siap Investasi?

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp593,5 ribu
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp1,087 juta
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp2,114 juta
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp3,146 juta
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp5,210 juta
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp10,365 juta
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp25,787 juta
  • Harga emas Antam 50 gram: Rp51,495 juta
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp102,912 juta
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp257,015 juta
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp513,82 juta
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp1,027 miliar

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: Naik Lagi Nih! Cek Daftar Harga Emas Hari Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya