TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

S&P Pertahankan Peringkat Utang RI, Prediksi Ekonomi Stabil

Rata-rata ekonomi RI bakal terjaga sebesar 5 persen

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Standard and Poors (S&P) Global mempertahankan peringkat kredit Indonesia pada level BBB. Sovereign Credit Rating Indonesia ini berada di atas investment grade dengan outlook stabil per 30 Juli 2024.

Lembaga pemeringkat internasional itu meyakini prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid, ketahanan eksternal dan beban utang pemerintah yang terjaga, didukung oleh kerangka kebijakan moneter dan fiskal yang kredibel. 

1. Keputusan S&P cerminkan kepercayaan dunia internasional

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, merespons keputusan S&P tersebut dengan menyatakan bahwa afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap prospek ekonomi. 

"Afirmasi ini juga mencerminkan kepercayaan dunia internasional terhadap prospek perekonomian Indonesia yang baik, serta keyakinan terhadap langkah-langkah sinergi kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah dan Bank Indonesia," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2024). 

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di tengah tantangan ketidakpastian global.

Baca Juga: Utang Pemerintah di Semester I Tembus Rp8.444,87 Triliun

2. S&P memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5 persen

Ilustrasi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

S&P memproyeksikan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga sampai empat tahun ke depan akan tetap terjaga sekitar 5,0 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh permintaan domestik yang tetap kuat, serta belanja Pemerintah dan investasi swasta yang meningkat. Sementara, S&P memandang ketahanan sektor eksternal akan tetap terjaga pada jangka menengah.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya