TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Ditutup Lesu ke Level Rp15.655 per Dolar AS

Yuan China melemah paling dalam di kawasan Asia

Karyawati menghitung uang rupiah dan dolar AS di salah satu bank di Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Kurs rupiah di pasar spot bergerak tipis hingga akhir perdagangan Kamis, (9/11/2023). Rupiah ditutup melemah ke Rp15.655 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan begitu, rupiah melemah tipis 0,03 persen dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp15.650 per dolar AS.

Baca Juga: Mata Uang Rupiah Masih Bimbang Tentukan Arah Pagi Ini

Baca Juga: Bank Indonesia: Rupiah Terkendali, So Far So Good

1. Pergerakan mata uang bervariasi

Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung bervariasi. Di mana, yuan China menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah koreksi 0,13 persen.

 Selanjutnya, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen dan dolar Taiwan yang sudah ditutup turun 0,06 persen. Disusul, rupee India yang melemah tipis 0,003 persen.

Sementara itu, peso Filipina menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah ditutup menguat 0,3 persen terhadap the greenback. 

Berikutnya, baht Thailand yang terangkat 0,1 persen  dan dolar Hongkong menanjak 0,07 persen, diikuti yen Jepang yang terkerek 0,05 persen.

Sementara won Korea Selatan yang sudah ditutup menguat 0,04 persen dan dolar Singapura yang menguat tipis 0,007 persen  di sore ini.

2. Pergerakan rupiah dipengaruhi data IHK China

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah juga kemungkinan akan dipengaruhi oleh data terbaru Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) di China yang menunjukkan deflasi di Oktober.

Menurutnya, pelaku pasar bisa mengasumsikan deflasi tersebut sebagai akibat penurunan permintaan dan menganggap bahwa terjadi pelambatan ekonomi China.

"Persepsi ini bisa memberikan tekanan ke rupiah di mana China merupakan partner dagang besar Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Google Terbitkan Laporan Ekonomi Digital Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya