Risiko dan Manfaat Produk Tembakau Alternatif Perlu Dikaji
Cegah misinformasi dengan edukasi dan data
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sosialisasi mengenai profil risiko dan manfaat produk tembakau alternatif kepada publik harus dilakukan secara masif, menggunakan data-data yang bersumber dari kajian ilmiah. Hal ini untuk mencegah semakin meluasnya misinformasi terhadap produk tembakau alternatif.
Sekretaris Umum Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Garindra Kartasasmita, mengatakan sosialisasi produk tembakau alternatif perlu diupayakan pemerintah sebagai solusi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaan merokok. Upaya ini sekaligus untuk menekan angka penyakit yang diakibatkan konsumsi rokok.
"Kami terus melakukan edukasi melalui media daring dan sosial menggunakan penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan di dalam serta luar negeri," kata Garindra dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
Baca Juga: Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Solusi Tekan Prevalensi Perokok
1. Sosialisasi harus berdasarkan kajian ilmiah
Sementara itu, Peneliti Senior dari University of Patras dan School of Public Health-University of West Attica Yunani, Profesor Konstantinos Farsalinos, menjelaskan sosialisasi manfaat dan profil risiko produk tembakau alternatif. Hal ini meliputi rokok elektrik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, harus berdasarkan kajian ilmiah, bukan berasal dari sentimen subjektif atau sikap antitembakau.
Dengan begitu, perokok dewasa dapat memperoleh informasi yang komprehensif tentang produk tersebut.
"Produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) sehingga memberikan peluang bagi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok dan memperbaiki kualitas hidupnya," ujar Konstantinos.
Baca Juga: Kadin Minta Kemenkes Pisahkan Aturan Tembakau dari RPP Kesehatan