TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Petani Insipiratif Dapat Penghargaan dari Pupuk Indonesia

Produktivitas dan ketahanan pangan harus terus ditingkatkan

PT Pupuk Indonesia (Persero) dan BenihBaik kembali memberikan penghargaan kepada para pahlawan pangan dalam ajang Svarna Bhumi Award 2024. (Triyan/IDN Times).

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali memberikan penghargaan kepada sosok petani inspiratif atau pahlawan pangan melalui Svarna Bhumi Award 2024.

Program tahunan ini didedikasikan untuk mendorong inovasi hingga regenerasi petani demi mendukung ketahanan pangan nasional.   

Baca Juga: Pupuk Indonesia Punya Jurus Tarik Minat Generasi Muda Jadi Petani

1. Petani jadi tonggak ketahanan pangan

Dok. Unilever Indonesia

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyatakan bahwa petani merupakan tonggak utama sektor pertanian Indonesia, sekaligus ketahanan negara.

Oleh karena itu, Pupuk Indonesia berkomitmen tidak hanya mendukung pertanian melalui penyediaan pupuk, melainkan juga mendorong adopsi teknologi, keberlanjutan pertanian, hingga memberikan apresiasi. 

“Malam ini kita mengangkat, memanggungkan, memberikan apresiasi kepada orang orang yang sudah berjasa untuk Indonesia yaitu pahlawan pangan nasional. Namun, sebetulnya tidak hanya apresiasi, tetapi kita juga ingin mengangkat ini supaya memberikan inspirasi. Semoga ke depan semakin banyak lagi orang orang yang seperti mereka, yang ikut membaktikan dirinya untuk bangsa,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).

 

2. Era 1980, Indonesia pernah berdaulat di pertanian

Ilustarasi jaringan irigasi (Dok. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Lebih lanjut Rahmad menyebutkan bahwa apresiasi ini adalah bentuk perhatian Pupuk Indonesia, sekaligus motivasi bagi para petani lainnya untuk terus berkarya dan mengembangkan sektor pertanian.

Hal ini sangat penting mengingat pangan saat ini tengah menghadapi tantangan akibat dinamika geopolitik global hingga perubahan iklim, sehingga dibutuhkan perhatian, dukungan, dan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Di era 80-an, Indonesia pernah berdaulat pangan dengan penduduk sekitar 170 juta jiwa. Kini, dengan populasi mencapai 280 juta dan lahan pertanian yang menyusut, kedaulatan pangan menjadi tantangan besar. Tanpa sosok-sosok inspiratif, sulit membayangkan kita bisa mencapainya. Harapan saya, meskipun kontribusi ini kecil, semoga dapat menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menatap masa depan dengan optimisme,” imbuh Rahmad.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Punya Jurus Tarik Minat Generasi Muda Jadi Petani

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya