TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat Pertanyakan Akuntabilitas dan Kredibilitas Soal Impor Beras

Perlu penjelasan terkait update cadangan beras

Ilustrasi beras Bulog. (dok. Humas Perum BULOG tahun 2023)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mempertanyakan akuntabilitas dan kredibilitas Perum Bulog terkait pengadaan impor beras yang memicu kelebihan biaya atas waktu pemakaian peti kemas di pelabuhan (demurrage).

“Akuntabilitas dan kredibilitas Bulog harus didorong. Kasus-kasus yang sekarang sedang dihadapi Bulog, seperti kasus demurrage harus di-clear-kan dulu, selesaikan dulu semua secara transparan,” kata Jerry, Rabu, (24/7/2024).

1. Perum Bulog tak pernah menjelaskan detail soal cadangan dan kebutuhan beras

ilustrasi ekspor impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Jerry mengakui, selama ini Perum Bulog tidak pernah transparan dalam urusan pengadaan hingga distribusi beras. Jerry mengatakan, Perum Bulog juga tidak pernah menjelaskan detail soal cadangan dan kebutuhan masyarakat akan beras.

“Kita juga tidak tahu, siapa yang diberikan kepercayaan untuk mengimpor, harganya berapa saat diimpor, saat dijual berapa. Gak pernah tahu kan. Tiba-tiba dinyatakan harus impor untuk menjaga cadangan pangan. Itu hasil panen berapa yang tersalurkan, berapa yang dijadikan cadangan kita kan tidak tahu. Samar-samar,” ucap Jerry.

Baca Juga: Ada Skandal, Bapanas dan Bulog Diminta Setop Rencana Impor Beras

2. Perlu pengawasan ekstra atas suplai beras

Antara Foto

Dengan begitu, Jerry meminta, adanya pengawasan extra atas suplai beras Perum Bulog dan ia menekankan pentingnya intervensi dalam pengawasan kerja-kerja Perum Bulog pimpinan Bayu Krisnamurthi ke depan.

“Evaluasi itu Bulog. Selama ini kita tidak pernah tahu flow gudangnya Bulog. Pernah kan ada beras yang dibuang, karena rusak, sekitar 200 ribu ton. Karena apa itu? Kita mengandalkan impor tapi logistiknya tidak pernah dibenahi,” imbuh Jerry.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya