TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penarikan Utang per Agustus Turun Signfikan, Ini Sebabnya!  

Penerimaan negara dorong turunnya penarikan utang

ilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Penarikan utang baru periode Januari-Agustus 2023 mencapai Rp198 triliun. Angka ini baru mencapai 28,4 persen dari target penarikan utang dalam APBN sebesar Rp696,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan realisasi penarikan utang mengalami penurunan yang signfikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp332 triliun.

"Pembiayaan anggaran mengalami penurunan sangat tajam hingga 40 persen (yoy) atau hanya Rp198 triliun," jelasnya dalam Konferensi Pers APBN KiTa," Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Tokcer, APBN per Agustus Masih Surplus Rp147,2 Triliun

Baca Juga: Wamen Tiko Ungkap Utang Pemerintah Bikin Beban BUMN Bertambah 

1. Alasan penarikan utang turun tajam

Realisasi Pembiayaan Anggaran per Agustus 2023. (Dokumentasi/ Screenshot Youtube Kemenkeu RI).

Menkeu menjelaskan ada beberapa alasan yang mendorong penarikan utang mengalami penurunan yang signfikan. Faktornya, penerimaan negara per Agustus masih cukup baik, meski pertumbuhannya mengalami pelemahan dan belanja negara yang masih tumbuh 1,1 persen (yoy). 

Lebih rinci, realisasi penerimaan negara hingga Agustus mencapai Rp1.821,9 triliun atau mencapai 74,0 persen dari target APBN tahun anggaran 2023. Sedangkan belanja negara baru mencapai Rp1.674,7 triliun atau mencapai 54,7 persen dari pagu, alhasil APBN masih mencatatkan surplus Rp147,2 triliun. 

"Penerimaan kita hingga Agustus masih cukup baik, meski tren growth-nya melemah dan belanja tetap sesuai target kita lihat pembiayaan anggaran turun tajam," tegasnya.

2. Rincian pembiayaan utang per Agustus

(IDN Times/Arief Rahmat)

Dia merinci realisasi pembiayaan utang terdiri dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto sebesar Rp183 triliun atau kontraksi 42,3 persen. Penerbitan SBN juga baru memenuhi 25,7 persen dari target dalam pagu Rp712,9 triliun.

"Begitu juga pinjaman kita alami penurunan sangat tajam hanya Rp15 triliun yang kami realisasikan sampai Agustus 2023," jelasnya.

Baca Juga: APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat, Sri Mulyani Buka Suara

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya