Banten, IDN Times - Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan, realisasi pembayaran bunga utang hingga Agustus 2024 sudah mencapai Rp315,6 triliun.
Realisasi tersebut sudah mencapai 58,11 persen dari target pembayaran bunga utang tahun ini sebesar Rp499 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Tarik Utang Baru Rp347,6 Triliun per Agustus 2024
1. Pembayaran bunga utang akan sesuai target akhir tahun
ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama) Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Riko Amir menyampaikan, pihaknya optimistis pembiayaan untuk defisit termasuk pembayaran bunga utang tahun ini bisa diselesaikan sesuai target.
“Kita tetap optimistis sampai akhir tahun, pembiayaan untuk defisit termasuk pembayaran bunga utang bisa dilakukan di tahun ini,” tutur Riko dalam media gathering, Jumat (27/9/2024).
2. Pembiayaan APBN melalui utang bakal dijaga akuntabilitasnya
Ilustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama) Riko menegaskan, pembiayaan APBN yang dilakukan melalui utang terus dijaga akuntabilitas dan kredibilitasnya antara lain melalui pemenuhan kewajiban pembayaran bunga utang.
Lebih rinci, outlook pembayaran bunga utang tahun 2024 akan mencapai Rp498,95 triliun atau 100,3 persen dari APBN 2024. Pembayaran bunga utang ini terdiri atas pembayaran bunga dalam negeri sebesar Rp454,36 triliun atau 99,5 persen dari APBN 2024 dan bunga utang luar negeri sebesar Rp44,59 triliun atau 110,2 persen dari APBN 2024.
Pembayaran bunga utang mencakup pembayaran kupon atas SBN, bunga atas Pinjaman dan biaya lain yang timbul dalam rangka menjalankan program pengelolaan utang. Besaran pembayaran beban bunga mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun
Baca Juga: Utang Luar Negeri RI Naik di Juli 2024, Tembus 414,3 Miliar Dolar AS
3. Pembayaran bunga utang 2025 direncanakan Rp552 triliun
ilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama) Untuk tahun depan, pembayaran bunga utang 2025 direncanakan sebesar Rp552 triliun atau naik 10,8 persen dari outlook pembayaran bunga utang pada tahun anggaran 2024. Jumlah tersebut terdiri atas pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp497,6 triliun dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp55,2 triliun.
Pertumbuhan pembayaran bunga utang pada tahun anggaran 2025 tersebut lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun anggaran 2024 yang sebesar 13,4 persen (terhadap realisasi pembayaran tahun anggaran 2023).
Baca Juga: Utang Pemerintah Turun di Agustus, Apa Penyebabnya?
