TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pameran Proyek Indonesia Berpotensi Raih Kerja Sama Rp489 Triliun

Sektor paling banyak diminati ekosistem kendaraan listrik

Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury, di Media Center KTT ke-43 ASEAN (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah proyek Indonesia yang dipamerkan pada business matching dalam acara ASEAN Indo-Pasifik Forum (AIPF) 2023 mendapatkan banyak  perhatian dari investor asing.

Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury mengatakan total proyek Indonesia yang ditawarkan dalam business matching mencapai lebih dari 30 miliar atau setara dengan Rp489 triliun (kurs Rp15.309 per dolar AS). Meski demikian, nilai tersebut belum masuk tahap final.

"Kita harapkan meskipun belum difinalkan dalam pertemuan kali ini kita berharap bahwa pelaksanaan bisnis matching tersebut akan bisa meningkatkan kerja sama," kata Pahala dalm konferensi pers AIPF di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Baca Juga: Bank Mandiri Bidik Pembiayaan Hijau di AIPF 2023

Baca Juga: ASEAN-BAC Umumkan 8 Proyek Warisan untuk ASEAN, Ini Rinciannya

1. Negara lain ikut pamerkan proyek

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Pahala, banyak calon investor hadir pada pertemuan bisnis di hari kedua KTT ke-43 ASEAN tersebut. Adapun, proyek yang dipamerkan pemerintah memiliki nilai tertinggi.

Tak hanya Indonesia yang memamerkan beragam proyek, ada juga Brunei Darussalam, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Filipina, yang ikut menawarkan proyek strategis masing-masing negara senilai 810 juta dolar AS.

Baca Juga: Mobil Listrik Datang, Gimana Nasib Mobil Bekas?

2. Pertemuan bisnis macthing bakal tingkatkan pemahaman masing-masing negara

Ilustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya pertemuan business matching ini akan meningkatkan kerja sama dan pemahaman investasi oleh masing-masing negara. 

"Mengenai prooritas konektivitas infrastruktur hijau dan transisi energi Jepang memberikan dukungan untuk mengimplementasikan ASEAN outlook Indo Pasifik Forum melalui kontribusi 10 miliar dolar AS di 14 proyek," papar Pahala. 

Meski begitu, Pahala tidak menjelaskan 14 proyek tersebut merupakan proyek dari Indonesia atau proyek dari Negara ASEAN lainnya.  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya