TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut Kenang Sosok Faisal Basri: Ekonom Kredibel dan Penuh Dedikasi

Faisal Basri wafat Kamis pagi

Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times x Total Politik, "Ngobrol yang Paten-paten Aja Bareng Menko Marves". (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Kabar duka menyelimuti dunia ekonomi Indonesia dengan wafatnya ekonom senior, Faisal Basri, pada Kamis pagi (5/9/2024). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan rasa kehilangan atas meninggalnya Faisal Basri.

Dia menyebut Fasial Basri sebagai seorang ekonom yang telah banyak berkontribusi pada kebijakan-kebijakan ekonomi Indonesia sejak era reformasi hingga saat ini. 

“Terakhir ketemu Pak Faisal pada tahun 2021 setelah COVIC-19. Pada saat itu, beliau memberikan masukan yang sangat berharga dalam mendesain PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dari sisi ekonomi. Masukannya membantu kita menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi negara,” ungkap Menko Luhut, Kamis (5/9/2024).

Baca Juga: Profil Faisal Basri, Ekonom Senior yang Dikenal Kritis

1. Aktif beri saran kebijakan hilirisasi nikel

Faisal Basri dalam Diskusi "RAPBN 2024/2025, Modal Pemerintahan Prabowo" by IDN Times di Gedung IDN HQ pada Jumat (16/8/2024). (IDN Times/Jihan A'liifah)

Selain itu, Faisal Basri juga dikenal sebagai sosok yang aktif memberikan saran dalam kebijakan hilirisasi nikel, sebuah proyek yang menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

“Pak Faisal sering memberi banyak masukan soal ekonomi Indonesia, termasuk soal hilirisasi nikel. Meski kami terkadang berbeda pandangan, saya selalu menghargai setiap pemikiran dan argumen yang beliau sampaikan,” ujar Menko Luhut.

2. Faisal Basri sosok intelektual yang teguh prinsip

Ekonom senior Faisal Basri. (IDN Times/Helmi Shemi)

Di mata Luhut, Faisal Basri adalah contoh sosok intelektual yang tetap teguh dengan prinsipnya, meskipun seringkali berbeda pandangan dengan pemerintah. 

“Indonesia kehilangan seorang pemikir besar. Semoga segala pengabdiannya bagi bangsa menjadi amal baik, dan beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” tutup Luhut.

3. Sosok yang berdidikasi dan penuh integritas

Pemeriksaan saksi ahli yakni Ekonom senior Faisal Basri dalam sidang lanjutan pendiri Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti (Youtube/Jakartancius)

Meskipun beberapa kali berbeda pandangan, Menko Luhut juga menyampaikan penghargaan pribadi kepada Faisal Basri sebagai sosok yang sangat berdedikasi dan penuh integritas.

"Saya selalu menghormati cara Pak Faisal menyampaikan pandangannya. Beliau selalu lugas, namun rendah hati, dan siap mendengarkan dengan baik meski pandangan kita berbeda. Keberanian dan kejujurannya dalam berargumen menunjukkan karakter kuatnya sebagai seorang intelektual," kata Luhut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya