Kelas Menengah Terus Merosot Pascapandemik COVID-19, Ini Datanya
Kelas menengah penting bagi ekonomi RI
Intinya Sih...
- Kelas menengah turun sejak pandemi COVID-19, dari 57,33 juta (21,45%) pada 2019 menjadi 47,85 juta (17,13%) pada 2024.
- Kelas menengah kritis sebagai penggerak ekonomi nasional dan perlu tumbuh kuat untuk memperkuat daya tahan ekonomi negara.
- Pengeluaran kelas menengah mayoritas untuk makanan dan perumahan, dengan tren peningkatan pengeluaran untuk makanan dan penurunan untuk hiburan dan kendaraan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Laju penurunan kelas menengah terus terjadi sejak pandemik COVID-19 karena kelompok ini memiliki peranan penting sebagai penggerak ekonomi nasional. Deputi Bidang Ekonomi KKP/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, jumlah presentase penduduk kelas menengah mulai menurun pascapandemik COVID-19.
Berdasarkan data pada 2019, jumlah penduduk yang masuk kelas menengah mencapai 57,33 juta (21,45 persen) menjadi 47,85 juta (17,13 persen) pada 2024.
"Kelas menengah merupakan salah satu penyumbang utama dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dan kalau kita lihat bagaimana kontribusi dari kelas menengah terhadap konsumsi rumah tangga relatif tinggi," jelas Amalia dalam Konferensi Pers BPS, Jumat (30/8/2024).
Baca Juga: Kelas Menengah Menyusut, Manufaktur Diklaim Bisa Jadi Penopang Ekonomi