TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas Hari Ini Tetap Rp1,080 Juta per Gram

Harga buyback tetap dilevel Rp958 ribu

Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Harga emas hari ini pada Kamis (20/7/2023), yang diproduksi PT Aneka Tambang atau Antam tidak berubah atau stagnan di level Rp1,080 juta per gram.

Begitu juga dengan harga buyback hari ini yang dirilis situs logammulia.com, juga tetap di level Rp958 ribu per gram.

Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

Baca Juga: 3 Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas

Baca Juga: Emas Bisa Jadi Pilihan Investasi Awal Aman Bagi Milenial, Mau Coba?

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp590 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,080 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,1 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,12 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,175 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp10,295 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp25,612 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp51,145 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp102,212 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp255,265 juta.
  • Harga emas 500 gram: Rp510,32 juta.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,020,6 miliar.

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: Yuk, Kenali Saat yang Tepat untuk Berinvestasi di Emas 

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, mengatakan salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya