TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas Antam Naik Goceng, Ini Daftarnya

Harga emas per gram di banderol Rp1,368 juta

Ilustrasi Emas. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times -  Harga emas Antam hari ini, Selasa (2/7/2024), naik Rp5 ribu. Harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam menjadi Rp1,368 juta per gram.

Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, naik Rp5 ribu menjadi Rp1,238 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat kamu menjual emas ke Butik Antam.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Tipis ke Rp1,36 Juta per Gram, Siap Beli?

1. Daftar harga emas batangan

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp734 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,36 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,67 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,98 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp6,6 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp13,17 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp32,81 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp65,54 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp131,01 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp327,26 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp654,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,308 miliar. 

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Emas jadi investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa, tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

Baca Juga: Cara Memiliki Tabungan Emas Pegadaian bagi Pelajar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya