TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur BI: Transformasi Digital Terakselerasi Cepat dalam 5 Tahun

COVID-19 percepat akseptasi digitalisasi masyarakat

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (27/11/2018). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang berupaya menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan transformasi digital nasional terakselerasi dengan cepat termasuk digitalisasi sistem pembayaran dan keuangan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. 

"Digitalisasi pembayaran dan keuangan telah menyelamatkan ekonomi nasional dari pandemi COVID-19, penyaluran bantuan sosial, konsumsi masyarakat dan juga bagaimana kita mengawal ekonomi di tengah COVID-19," kata Perry dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital (FEKDI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2024 di Jakarta, Kamis (1/8/2024). 

1. COVID-19 mempercepat akseptasi digital masyarakat

Potensi ekonomi digital Indonesia besar. (Dok/Scresnshot)

Ia menuturkan pasca pandemi COVID-19, akseptasi digital semakin meluas di masyarakat sehingga mendorong partisipasi sektor usaha dan masyarakat dalam pengembangan model bisnis baru berbasis digital yang produktif dan inovatif.

"Indonesia kini diakui sebagai negara yang cepat dan pemain utama dalam digitalisasi ekonomi dan keuangan. Kami di Bank Indonesia berbahagia dapat berkontribusi nyata dalam digitalisasi nasional terutama melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2019-2025," ujarnya.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Masuk 20 Besar Grup Pembayar Pajak Terbesar

2. Sebanyak 50 juta pengguna QRIS adalah UMKM

QRIS (instagram.com/bank_Indonesia)

Lebih 50 juta pengguna QR Indonesian Standard (QRIS) yang sebagian besar adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Di sisi lain, transaksi BI-Fast tumbuh pesat dan semakin digemari masyarakat dengan biaya yang murah. Elektronifikasi program sosial pemerintah, transaksi keuangan pemerintah bahkan juga penggunaan Kartu Kredit Indonesia memperlancar transaksi keuangan pemerintah.

Selain itu, layanan perbankan maupun keuangan secara digital saat ini sudah menjadi kemajuan pesat industri perbankan dan sistem pembayaran di Indonesia.

Demikian juga financial technology (fintech), e-commerce, market place juga berkembang pesat.Adanya reformasi regulasi turut memperkuat industri pembayaran nasional.

"Kita harus terus mendorong akselerasi digitalisasi nasional ke depan untuk Indonesia maju ke depan, untuk generasi muda pemimpin-pemimpin bangsa masa depan. Generasi Y dan Z Zoomer semakin berperan sebagai pelaku ekonomi keuangan yang serba digital melebihi 70 persen dari demografi Indonesia," tuturnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya