TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPJS Ketenagakerjaan Harap Semua Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial

Tebar hadiah hingga Rp90 juta

Sambut HUT ke-47, BPJS Ketenagakerjaan resmi mengumumkan pelaksanaan Lomba Tulis Jurnalistik 2024. (IDN Times/Triyan).

Intinya Sih...

  • Lomba Tulis Jurnalistik 2024 diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka HUT ke-47, untuk menyoroti kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja.
  • Deputi Komunikasi BPJS menyampaikan tujuan lomba ini adalah untuk mengoptimalkan program BPJS Ketenagakerjaan dan meningkatkan ekonomi serta menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
  • Jaminan hari tua dan pensiun merupakan bagian penting dari upaya agar pekerja di Indonesia bisa sejahtera saat pensiun, karena sebagian besar lansia masih bekerja dengan pendapatan yang tidak baik.

Jakarta, IDN Times - BPJS Ketenagakerjaan resmi mengumumkan pelaksanaan Lomba Tulis Jurnalistik 2024 yang akan diselenggarakan pada September hingga November 2024.

Lomba ini diselenggarakan dalam rangka mempertingati Hari Ulang Tahun (HUT) BPJS Ketenagakerjaan yang ke-47. Tujuannya untuk menggali dan menyoroti kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui jaminan sosial.

1. BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk lindungi pekerja dan tingkatkan kesejahteraan

Logo BPJS Ketenagakerjaan (commons.wikimedia.org/BPJS Ketenagakerjaan)

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun  menyampaikan, jurnalis yang akan mengikuti lomba ini akan membawa pesan yang sangat penting berkaitan dengan perspektif pekerja terkait upaya negara hadir dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja dan mendpaatkan kesejahteraan dan buat keluarga. 

"Pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan pekerja dan meningkatkan ekonomi dan menghilangkan kemiskinan di negara kita. Lomba itu hanya wadah tapi tujuannya untuk mengoptimalkan atau menjadi kanal bagi pekerja betapa pentingnya program BPJS Ketenagakerjaan," ucapnya, Senin (23/9/2024).  

 

Baca Juga: Syarat dan Cara Klaim JKK BPJS Ketenagakerjaan, Mudah Banget!

2. Seluruh pekerja dari Sabang-Merauke harus teredukasi dan terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan

Ilustrasi buruh garmen (Dok. KemenkopUKM)

Ia memastikan seluruh pekerja Indonesia dari sabang sampai merauke harus bersama-sama teredukasi untuk terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan.

Oni mencontohkan saat ini banyak pekerja yang juga menjadi sandwich generation atau generasi orang dewasa yang menanggung hidup tiga generasi yaitu orang tua atau keluarganya, diri sendiri, dan anaknya. 

"BPJS Ketenagakerjaan hadir sebagai solusi, kenapa gak dilihat sebagai wadah atau bagian program yang bisa membantu generasi sandwich ini. Mulai lah kita ada Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun. Anda tidak perlu memberatkan anak-anak anda kedepan," tegasnya. 

 

Baca Juga: Cara Daftar Antrean Online BPJS Ketenagakerjaan untuk Cairkan JHT

3. Sebanyak 77 persen lansia di usia 60 tahun masih bekerja

ilustrasi lansia menulis e-book (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar menyampaikan, jaminan hari tua dan pensiun itu bagian dari bagaimana pekerja di Indonesia ketika pensiun bisa sejahtera. Karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik, paling banyak 15 persen di Indonesia punya tabungan dan itu didominasi oleh pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai swasta tidak. 

"Sebenernya sejak tahun 1977 pekerja swasta sudah didorong untuk memiliki tabungan. Namun perilaku kesadaran pekerjan belum (aware). Setelah dipotret BPS hari ini masih sedikit, sebab perilaku pekerja kita tidak merencanakan konsumsi hari ini untuk saving di masa depan seimbang jadi tidak semuanya untuk konsumsi. Hal ini pun yang menyebabkan tabungannya kurang," ucap Timboel.

Data BPS menyebutkan bahwa 77 persen lansia di usia 60 tahun ke atas masih bekerja di sektor informal dengan pendapatan yang tidak baik. 

"Caranya bagaimana melanjutkan hidup? Ya dengan berharap pada anak, ini yang memunculkan generasi sandwich. Di satu sisi membaiayai orang tua dan ini menjadi cikal bakal kemiskinan. Kita harus katakan ketiadaan tabungan di masa tua bagian dari kemiskinan kita," ungkap Timboel. 

Dalam Lomba Tulis Jurnalistik 2024 ini, penilaian akan dilakukan oleh dewan juri yang terdiri dari para ahli dan praktisi terkemuka di bidangnya. Dewan juri ini mencakup Muhammad Zuhri, Ketua Dewan BPJS Ketenagakerjaan, yang dikenal dengan pengalaman dan pengetahuannya yang mendalam mengenai kebijakan ketenagakerjaan.

Selain itu, Budiman Tanuredjo, seorang jurnalis senior dengan reputasi tinggi atas keahlian dan kontribusinya di dunia media, akan turut serta. Timboel Siregar, seorang pakar dalam jaminan sosial dan ketenagakerjaan, juga akan bergabung sebagai juri, yang memiliki pemahaman mendalam mengenai sistem perlindungan sosial.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya