TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antisipasi Pandemik, Asean Response Fund Kumpulkan Rp269 Miliar

Atasi pandemik butuh pembiayaan yang besar

Budi Gunadi Sadikin dalam Sesi "The Public Health: Turning Crisis into Opportunity" IMGS 2022 pada Kamis (29/9/2022). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, negara-negara di ASEAN berhasil mengumpulkan ASEAN Response Fund atau Dana Pandemik ASEAN sebesar 17,7 juta dolar AS atau Rp269 miliar (asumsi kurs Rp15.252 per dolar AS).

Dana ini akan digunakan untuk mengantisipasi kembali terjadinya pandemik di masa mendatang. Menurut Budi, dari total dana yang sudah terkumpul itu sebagian telah digunakan untuk membeli vaksin sebagai respons atas pandemik COVID-19.

"Kemarin itu sudah ada untuk COVID-19 ASEAN Fund for COVID-19 itu sekitar 17,7 juta dolar AS," kata Menkes di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis, (24/8/2023).

 

 

 

 

Baca Juga: Ini 5 Hasil Pertemuan Menkeu dan Menkes se-Asia Tenggara

1. Sebagian dana sudah dipakai untuk beli vaksin COVID-19

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menkes menyebut, sebagian dari dana yang terkumpul itu sudah digunakan untuk membeli vaksin COVID-19 dan sisanya diusulkan untuk dijadikan dana antisipasi jika terjadi pandemik lain.

"Ini kan hanya khusus untuk COVID-19 nah sekarang di meeting ini kita usulkan agar eksisting fund tersebut yang masih ada juga sisa uangnya di expand. Jadi bukan hanya untuk COVID-19 tapi bisa juga untuk future pandemi," imbuhnya.

2. Perlu penguatan ketahanan kesehatan di Asean

ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Menkes menekankan, pentingnya  mempersiapan keadaan darurat kesehatan berikutnya setelah Pandemik COVID-19.

Persiapan ini akan berpusat pada pendekatan pencegahan, kesiapsiagaan dan respons pandemi (PPR).

"Dengan demikian, penguatan ketahanan kesehatan kawasan akan difokuskan pada upaya pencegahan dibandingkan kapasitas respons," jelasnya.

Ia menjelaskan, semua negara belajar dari COVID-19 yang menimbulkan dampak di sektor kesehatan dan ekonomi. 

Bahkan pandemik juga memiliki siklus yang sangat panjang, puluhan bahkan
ratusan tahun. Sehingga membutuhkan pembiayaan yang besar, yang mana setiap negara memiliki kapasitas yang berbeda-beda.

"Karenanya diperlukan pembiayaan inovatif untuk mengisi
kesenjangan. Celah yang besar ini direspons dengan menginisiasi pembentukan Dana Respons COVID-19 ASEAN, tak lama setelah pandemi terjadi," tegasnya.

Baca Juga: Budi Buka Pertemuan Menkes G20 di India, Ini 3 Agendanya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya