Wacana Bansos untuk Korban Judi Online Dikritik, Ini Alasannya
Disarankan lebih baik biayai rehabilitasi
Intinya Sih...
- Bhima Yudhistira menilai korban judi online tidak layak menerima bansos karena lebih baik ditempatkan di panti rehabilitasi untuk mendapatkan pelatihan wirausaha.
- Bhima mempertanyakan kelayakan pelaku judi online untuk menerima bansos, mengingat tindakan kriminal yang dilakukan dan menilai pendataan mereka ke dalam DTKS sulit dilakukan.
- Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy menyatakan penerima bansos adalah korban judi online yang mengalami kerugian akibat perbuatan judinya, bukan penjudi yang mendapatkan bansos.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ekonom dan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai korban judi online tidak layak menjadi penerima bantuan sosial (bansos).
Menurut Bhima, pelaku judi online lebih baik ditempatkan di panti rehabilitasi yang dikelola oleh pemerintah atau swasta.
"Jadi, pemerintah cukup membiayai pelaku judi online selama di panti rehab. Di sana ada berbagai fasilitas termasuk pelatihan wirausaha sehingga pelaku judi online bisa sembuh dan memiliki pendapatan selepas keluar panti rehab," kata Bhima kepada IDN Times, Kamis (20/6/2024).
Baca Juga: Marak Dana Pinjol Dipakai Judi Online, Ini Cara KoinWorks Mencegahnya