TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vale Kucurkan Rp178 Triliun Muluskan Perpanjangan Kontrak di RI

Ada sejumlah proyek investasi yang dikerjakan

PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan rencana investasi sebesar 11,2 miliar dolar AS oleh PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Indonesia.

Dana tersebut akan diinvestasikan dalam proyek-proyek pertambangan yang akan diselesaikan pada 2026 hingga 2029. Nilainya setara Rp178 triliun (kurs Rp15.900 per dolar AS).

“Ya, ada kurang lebih 11,2 miliar dolar yang akan diselesaikan mulai dari tahun 2026 sampai 2029,” kata Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Baca Juga: Perpanjangan Kontrak Vale hingga 2035 di Tangan Menteri Investasi

1. Investasi dijadikan syarat perpanjangan kontrak Vale

Febriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia Tbk (ww.vale.com)

Arifin menjelaskan, investasi sebesar 11,2 miliar dolar AS tersebut dimasukkan ke dalam persyaratan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Jika investasi tersebut tidak terealisasi dalam rentang waktu yang ditentukan, maka persyaratan tersebut akan dibatalkan sesuai kesepakatan yang telah disepakati.

“Nah, itu yang kita kejar dan kita masukkan itu dalam persyaratan IUPK,” tuturnya.

Berdasarkan rapat terakhir kabinet pada November 2023, kata dia, langkah-langkah percepatan diperlukan untuk menyelesaikan proses perpanjangan IUPK.

2. Rincian proyek yang dikerjakan oleh Vale

Aktivitas tambang nikel PT Vale di Kabupaten Luwu Timur. (Dok. IDN Times/Didit Hariyadi)

Vale diwajibkan untuk melaksanakan komitmen investasi dan pembiayaan. Menurut kesepakatan, Vale harus menginvestasikan sejumlah dana dalam proyek-proyek seperti tambang nikel dan High Pressure Acid Leaching (HPAL). Proyek-proyek tersebut meliputi:

  • Proyek investasi tambang nikel dan HPAL di Sorowako senilai 2 miliar dolar AS yang akan memulai operasinya pada 2027.
  • Proyek investasi tambang nikel dan HPAL di Pomalaa senilai 4,6 miliar dolar AS yang dijadwalkan akan memulai operasinya pada akhir 2026.
  • Proyek investasi tambang nikel dan Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) di Bahodopi senilai 2,6 miliar dolar AS, yang diharapkan akan memulai operasinya pada 2026.

Baca Juga: Begini Penjatahan Kursi Komisaris dan Direksi Vale Setelah Divestasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya