The Fed Tahan Bunga Acuan, Rupiah Tancap Gas Pagi Ini
Menguat 60,5 poin pada pembukaan perdagangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat tajam terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan, Kamis (2/11/2023). Mata uang Garuda mengawali pagi di level Rp15.875 per dolar AS.
Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat sebanyak 60,5 poin pada pembukaan perdagangan. Posisi rupiah pagi ini membalikkan tren pada penutupan perdagangan, Rabu (1/11/2022), yang melemah sebanyak 51 poin atau 0,32 persen.
Seperti diketahui, bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan dalam rentang 5,25 persen hingga 5,5 persen dalam pertemuan yang digelar pada 31 Oktober hingga 1 November 2023.
Baca Juga: 3 Jurus Bank Indonesia Demi Stabilkan Nilai Tukar Rupiah
Baca Juga: Sejak Kapan Uang Dijadikan Sebagai Alat Tukar? Begini Asalnya
1. Rupiah menguat usai the Fed tahan suku bunga acuan
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS dalam tekanan usai pengumuman kebijakan moneter terbaru bank sentral AS dini hari tadi. Akibatnya, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS pun menurun.
"Sikap bank sentral AS yang tidak terlalu hawkish terhadap kebijakan suku bunga tinggi di masa yang akan datang mendorong pelemahan dolar AS tersebut," tuturnya.
The Fed memang telah memberi sinyal bahwa belum ada keinginan memangkas suku bunga acuan. Mereka masih membuka opsi kenaikan suku bunga di rapat yang akan datang. Hanya saja, pernyataan tersebut bukan hal baru untuk pasar keuangan.
"Hasil the Fed ini untuk sementara dimanfaatkan pelaku pasar untuk masuk kembali ke aset berisiko dengan kenaikan indeks saham AS semalam dan Asia pagi ini sehingga berpotensi mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," tambah Ariston.
Baca Juga: Harga Nominal: Pengertian, Nilai Tukar dan Harga Saham