TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tambang Vale Diciutkan jika Harga Saham Buat MIND ID Tak Murah!

Tak boleh jual di harga premium

Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menegaskan harga saham yang dijual Vale kepada MIND ID harus semurah-murahnya.

PT Vale Indonesia Tbk sendiri telah meneken perjanjian pendahuluan atau head of agreement (HoA) di San Fransisco, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (17/11/2023).

Sementara, proses negosiasi antara Vale dan holding BUMN tambang MIND ID masih berlangsung untuk pelepasan atau divestasi saham sebesar 14 persen.

"Ya kalau Vale kan kita masih negosiasi. Ya negosiasi harga semurah-murahnya," kata Erick ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga: Vale Teken Kesepakatan Bersejarah Divestasi Saham, Disaksikan Jokowi

1. Vale tidak boleh jual saham ke MIND ID di harga premium

PT Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Erick menegaskan, apabila harga saham yang dipatok oleh Vale tak sesuai keinginan Indonesia, pemerintah akan melakukan relinquish, yakni penyerahan atau pelepasan hak atas lahan tambang Vale. Otomatis lahan tambang Vale akan menciut.

Dikatakan Erick, relinquish dapat dilakukan apabila Vale tidak memenuhi komitmennya. Jadi, Vale tidak bisa menjual saham kepada MIND ID di harga premium.

"Ya gak bisa. Kalau itu kita relinquish sebagian punya mereka yang gak sesuai dengan komitmen," tambahnya.

2. Hitung-hitungan harganya harus adil

ilustrasi kalkulator (unsplash.com/Kelly Sikkema)

MIND ID bersama para pemegang saham Vale Indonesia memang sudah menandatangani HoA divestasi saham 14 persen. Tapi, pemerintah menekankan bahwa perhitungan harganya harus dilakukan dengan adil.

"Tapi valuasi harus dengan baik dong, karena ini pertanggungjawaban kita," ujarnya.

Valuasi saham sendiri merupakan proses penilaian harga saham berdasarkan faktor-faktor seperti kinerja keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan, dan kondisi pasar.

Kata Erick, Vale memang menunjukkan kinerja yang positif karena bisnisnya dilirik oleh perusahaan raksasa global seperti Volkswagen (VW) dan Ford. Tapi, menurutnya tidak adil apabila faktor tersebut dijadikan pertimbangan valuasi saham Vale.

"Apa yang dilakukan Vale sangat positif. Karena ada Volkswagen, ada juga yang namanya Ford. Tetapi kan ada komitmen jangka panjang mereka yang belum deliver waktu itu. Nah, kalau itu menjadi bagian men-check up mereka punya valuasi ya gak fair," tambahnya.

Baca Juga: Meski Nego Alot, Vale Janji Sahamnya Tak Dijual Mahal ke Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya