TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Tundukkan Dolar AS Sore Ini

Rupiah menguat 20 poin

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Rupiah menguat 20 poin terhadap dolar AS pada Senin (29/7/2024) sore
  • Kurs rupiah di level Rp16.281 per dolar AS, naik 0,12 persen dari penutupan sebelumnya
  • Spekulasi pemotongan suku bunga di AS dan ketidakpastian politik China mempengaruhi nilai tukar rupiah

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (29/7/2024) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp16.281 per dolar AS, menguat sebesar 20 poin atau 0,12 persen dari penutupan sebelumnya pada Jumat (26/7/2024).

Baca Juga: Awali Pekan, Rupiah Menguat Lawan Dolar AS Pagi Ini

1. Rupiah menguat tipis di JISDOR

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, rupiah tercatat di level Rp16.286 per dolar AS, menguat 8 poin dari posisi sebelumnya pada 26 Juli 2024 yang berada di level Rp16.294 per dolar AS.

Berikut data JISDOR dalam 7 hari perdagangan terakhir:

29 Juli 2024: Rp16.286
26 Juli 2024: Rp16.294
25 Juli 2024: Rp16.268
24 Juli 2024: Rp16.224
23 Juli 2024: Rp16.204
22 Juli 2024: Rp16.228
19 Juli 2024: Rp16.199

2. Spekulasi pemotongan suku bunga The Fed semakin meningkat

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyampaikan, spekulasi mengenai pemotongan suku bunga di Amerika Serikat semakin meningkat. Hal itu terjadi setelah dirilisnya data indeks harga PCE yang menunjukkan hasil menggembirakan pada minggu lalu.

Indeks harga PCE dikenal sebagai pengukur inflasi yang diutamakan oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed). Dengan hasil data tersebut, perhatian pasar kini tertuju pada pertemuan Fed yang akan berlangsung minggu ini.

“Sementara bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, sinyal apa pun mengenai rencananya untuk memangkas suku bunga akan diawasi dengan ketat,” kata Ibrahim.

Menurut data dari CME Fedwatch, hampir seluruh pedagang mengantisipasi adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang kemungkinan akan terjadi pada September mendatang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya