TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Melesat, Sentuh Rp15.675 per Dolar AS

Menguat 157,5 poin

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Rupiah menguat 157,5 poin terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu.
  • Jisdor mencatat rupiah menguat 194 poin menjadi Rp15.691 per dolar AS.
  • Prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve memberikan keyakinan bagi ekonomi AS.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan penguatan signifikan pada penutupan perdagangan Rabu (14/8/2024) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup di level Rp15.675 per dolar AS, menguat sebesar 157,50 poin atau 0,99 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

Baca Juga: Mata Uang: Pengertian, Sejarah, Fungsi, Daya Beli, dan Nilai Tukar

1. Rupiah juga menguat tajam di Jisdor

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga kembali mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang dirilis oleh Bank Indonesia.

Tercatat, rupiah berada di level Rp15.691 per dolar AS, menguat sebesar 194 poin dibandingkan dengan posisi Rp15.885 pada 13 Agustus 2024.

Baca Juga: Memahami Apa Itu Mata Uang Kripto, Bitcoin dan Blockchain

2. Prospek suku bunga AS jadi pendorong laju rupiah

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan data indeks harga produsen yang lebih rendah dari perkiraan pada Selasa (13/8/2024) meningkatkan ekspektasi inflasi di AS mulai mereda.

Hal itu memberikan keyakinan lebih bahwa Federal Reserve akan memiliki alasan kuat untuk memangkas suku bunga. Data tersebut muncul tepat sebelum rilis inflasi indeks harga konsumen yang dijadwalkan pada Rabu, yang juga diperkirakan menunjukkan penurunan inflasi pada Juli, meskipun dalam jumlah kecil.

“Prospek pemangkasan suku bunga menghadirkan prospek yang lebih cerah bagi ekonomi AS, terutama di tengah kekhawatiran baru-baru ini bahwa pertumbuhan yang melambat akan membutuhkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut dari Fed,” kata Ibrahim.

Berdasarkan alat CME Fedwatch, para pedagang kini sedikit lebih cenderung mengharapkan pemangkasan sebesar 50 basis poin pada September dibandingkan dengan pemangkasan 25 basis poin, setelah melihat data terbaru.

Baca Juga: Memahami Apa Itu Mata Uang Kripto, Bitcoin dan Blockchain

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya