TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rupiah Melemah Imbas Data Penjualan Rumah Baru di AS

Rupiah melemah di awal perdagangan

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

Intinya Sih...

  • Rupiah melemah terhadap dolar AS di awal perdagangan, mencapai Rp15.138 per dolar AS.
  • Pelemahan rupiah dipicu oleh penguatan dolar AS karena data penjualan rumah baru yang lebih baik dari ekspektasi pasar.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tercatat melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat mengawali perdagangan Kamis (26/9/2024) pagi.

Berdasarkan data dari Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.138 per dolar AS, melemah sebesar 36 poin atau 0,24 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

Baca Juga: The Fed Diramal Pangkas Suku Bunga Lagi, Rupiah Menguat ke Rp15.100 

1. Rupiah melemah imbas data penjualan rumah baru di AS

Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan pelemahan rupiah pagi ini didorong oleh penguatan dolar yang dipicu data penjualan rumah baru di AS yang lebih baik dari ekspektasi pasar.

Data tersebut memperkuat sentimen positif terhadap perekonomian AS sehingga meningkatkan permintaan terhadap dolar.

Selain itu, investor juga menantikan pidato dari beberapa pejabat Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), termasuk Ketua Jerome Powell, yang dijadwalkan berbicara malam ini.

"Investor menantikan beberapa pidato dari pejabat The Fed malam ini termasuk Powell," ujar Lukman.

Baca Juga: IHSG Gaspol Pagi Ini, Cek 4 Saham yang Potensi Cuan 

2. Rupiah masih berpeluang menguat terbatas atas dolar AS

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih memiliki peluang untuk menguat terhadap dolar AS hari ini, didorong oleh dampak positif dari stimulus ekonomi yang diumumkan oleh China pada Selasa lalu.

Stimulus tersebut meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko, seperti saham yang terlihat masih positif pada beberapa indeks hari ini.

Namun, menurut Ariston, penguatan rupiah mungkin akan terbatas karena indeks dolar AS menunjukkan penguatan mendekati level 101,00, setelah sebelumnya berada di sekitar 100,26.

Selain itu, kekhawatiran pasar atas serangan baru Israel ke Lebanon yang dapat memicu konflik lebih luas menyebabkan pelaku pasar kembali mencari aset aman seperti dolar AS dan emas.

"Serangan baru Israel ke Lebanon yang menimbulkan konflik dan mungkin perang baru menimbulkan kekhawatiran di pasar sehingga pasar kembali masuk ke aset aman di dolar AS dan emas," tambahnya.

Baca Juga: Proyek Smelter AMMAN Tercepat di Dunia, Produksi 18 Ton Emas Setahun

3. Proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar hari ini

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp15.075 hingga Rp15.200 per dolar AS sepanjang hari ini.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Ariston memprediksi rupiah berpotensi menguat hingga kisaran Rp15.080 hingga Rp15.050 per dolar AS, tetapi juga ada risiko pelemahan di sekitar level Rp15.160.

Baca Juga: Pemerintah Setuju Bentuk 6 KEK Baru, Target Investasi Rp1.089 Triliun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya