Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini bertemu dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk membahas anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Namun, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Thomas Djiwandono menegaskan dalam pertemuan tersebut tidak ada pembahasan terkait tawaran posisi menteri bagi Sri Mulyani dalam pemerintahan mendatang.
"Tidak ada, tidak ada bahasan sama sekali mengenai posisi dan apa, baik itu antara Ibu Sri Mulyani dengan Pak Prabowo maupun secara keseluruhan kabinet, tidak ada sama sekali, kita bicara substansi APBN," kata Thomas saat bincang dengan media di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Rabu (11/9/2024).
1. Pertemuan Prabowo dan Sri Mulyani berlangsung 2,5 jam
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bertemu Presiden terpilih, Prabowo Subianto. (Instagram/smindrawati) Thomas menjelaskan pertemuan Sri Mulyani dengan Prabowo tersebut berjalan dengan suasana yang sangat hangat dan berlangsung selama hampir tiga jam.
Dia menyebutkan, pertemuan itu dimulai dengan pembahasan ringan karena keduanya sudah saling mengenal, mengingat Sri Mulyani dan Prabowo merupakan menteri dalam kabinet Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Saya juga mendampingi Ibu Menkeu. Saya bisa katakan di sini bahwa pertemuannya sangat-sangat hangat, berlangsung hampir 3 jam, saya rasa 2,5 jam," ujarnya.
Baca Juga: Susu Ikan Bakal Gantikan Susu Sapi di Program Makan Gratis Prabowo?
2. Sri Mulyani beri gambaran APBN ke Prabowo jelang dilantik
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bertemu Presiden terpilih, Prabowo Subianto. (Instagram/smindrawati) Dia menjelaskan pertemuan antara Sri Mulyani dan Prabowo berlanjut dengan pembahasan yang sangat substantif. Keduanya membahas APBN 2024 dan RAPBN 2025 dalam konteks masa transisi pemerintahan.
Menurut Thomas, Sri Mulyani merasa penting untuk memberikan gambaran kepada presiden terpilih mengenai posisi APBN di tiga bulan terakhir 2024, mengingat Prabowo akan resmi menjabat pada 20 Oktober mendatang.
"Pak presiden terpilih akan nanti menjadi presiden tanggal 20 Oktober dan Ibu Menkeu merasa perlu memberikan presiden terpilih saat ini posisi-posisi APBN kita di 3 bulan terakhir," ujar Thomas.
Baca Juga: Sri Mulyani Komentari Target Rupiah pada RAPBN 2025
