Pemerintah Minta Pengusaha Mengalah dengan UMKM di Ceruk Bioavtur
Pengusaha besar cukup bermain di biodiesel
Intinya Sih...
- Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong adopsi kelapa dalam industri hilir minyak nabati.
- Produksi bioavtur dapat diadopsi dan direplikasi oleh banyak UMKM di Indonesia, karena tak dapat dihasilkan satu UMKM saja.
- Pengembangan industri bioavtur harus dilakukan secara klaster dengan pengumpulan bahan baku dan produksi industri dalam skala kecil yang kemudian diperbesar.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kelapa sebagai komponen penting dalam rantai nilai minyak nabati. Ia menodorong adopsi kelapa dalam pengembangan industri hilir.
Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah produksi bioavtur, yang telah dimulai oleh usaha kecil dan menengah (UKM) di Jepang melalui kerja sama dengan Indonesia-Japan Business Network (IJB-NET), organisasi yang bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama bisnis antara Indonesia dan Jepang.
Produksi bioavtur tersebut dapat diadopsi dan direplikasi oleh banyak UMKM di Indonesia. Produk itu bisa diproduksi dengan kolaborasi banyak pihak, karena tak dapat dihasilkan satu UMKM saja.
“Nah ini bisa direplikasi, karena bioavtur tidak cukup oleh satu UMKM, tetapi harus many UMKM,” kata Airlangga dalam peluncuran Program Tahap Lanjutan: Teknologi Peningkatan Ekspor UMKM Indonesia dan Peresmian Pesta Rakyat UMKM untuk Indonesia di JCC, Jakarta, Senin (22/7/2024).
Baca Juga: Jokowi Dorong Ekonomi Hijau, Kembangkan Industri Bioavtur