Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Mau Ditambal Pakai Utang dari China
Tidak tertutup kemungkinan pinjaman dari sumber lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Konsorsium proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal mencari utang (loan) untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) pembangunan mega proyek tersebut. Kebutuhan utang sekitar 75 persen dari total cost overrun.
Pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat yang diketahui sejauh ini tercatat sekitar 1,1-1,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau mencapai Rp27 triliun.
"Nanti yang 75 persen kita akan cari loan. Loan yang akan dibayar pada saat sudah mulai operasional," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga ditemui di area Tennis Indoor Stadium Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Pemerintah Diminta Ikut Tanggung Pembengkakan Biaya Kereta Cepat
Baca Juga: Seluruh Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Berhasil Ditembus
1. Pinjaman bisa berasal dari perbankan China
Dia menjelaskan bahwa pinjaman tersebut akan dicari yang sumbernya bisa dari perbankan mana saja, dan tidak menutup kemungkinan bank dari China.
"Kita cari kan, kan lagi dicari nih, bisa dari bank China dan sebagainya, lagi dicari," jawab Arya.
Baca Juga: 6 Biang Kerok Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat JKT-BDG