Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara optimistis terhadap perkembangan pembangunan IKN, dan tengah mempersiapkan pemindahan awal pada September 2024.
Jadi, ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut akan segera menyambut kepindahan aparatur sipil negara (ASN) yang mengabdi di pemerintah pusat.
“Kami optimis dan bersiap untuk pemindahan awal September 2024 nanti, menyambut Aparatur Sipil Negara di ibu kota baru ini,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi DPR RI, Sabtu (22/6/2024).
Baca Juga: Ini Kabar Terbaru Rencana Investasi Korea Selatan di IKN
1. Progres pembangunan IKN capai 84 persen
Pembangunan KIPP IKN (IDN Times/Ervan) Thomas mengungkapkan progres pembangunan IKN Nusantara telah mencapai 84 persen. Dia menyatakan keyakinannya bahwa semua target pembangunan akan tercapai sesuai rencana, dan berharap seluruh target yang telah ditetapkan dapat terpenuhi.
"Kami yakin semua target dapat terselesaikan dan diharapkan semua target dapat terpenuhi,” ujarnya.
Baca Juga: Menhub Tinjau Lagi Bandara IKN, Pastikan Beroperasi 1 Agustus 2024
2. Pasokan listrik di IKN 100 persen energi terbarukan
Presiden Joko "Jokowi" Widodo memulai pembangunan PLTS di IKN Nusantara (dok. BPMI Setpres) Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mendorong penggunaan IKN. Menurut Undang-Undang IKN, seluruh kebutuhan listrik tahunan IKN akan dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan panel surya atap.
“Bisa juga dari angin ataupun air, serta disampaikan juga pada kami hari ini penggunaan hidrogen juga nanti akan dimaksimalkan di sini dan bisa dimanfaatkan dengan baik," ujarnya usai memimpin kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke IKN.
Dia menambahkan, kapasitas PLTS dan panel surya atap di IKN masing-masing akan mencapai 10 megawatt dan 30 megawatt, namun perlu dukungan listrik cadangan yang saat ini masih terkoneksi ke IKN.