TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri ESDM Menghadap Jokowi, Ini yang Dibicarakan

Ada Dirut Pertamina dan PLN

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/3/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya Sih...

  • Rapat internal membahas dukungan pemerintah terhadap Pertamina dan PLN untuk memperkuat ketahanan energi nasional dipimpin oleh Presiden Jokowi.
  • Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pentingnya percepatan produksi migas, terutama di wilayah Selat Makassar dan wilayah timur Indonesia.
  • Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menunggu keputusan pemerintah terkait pembatasan BBM subsidi setelah revisi Perpres 191 selesai. Pembahasan ketahanan energi berada dalam wewenang Menteri BUMN.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo memimpin rapat internal yang membahas dukungan pemerintah terhadap PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) dalam rangka memperkuat ketahanan energi nasional, Rabu (31/7/2024).

Rapat itu dihadiri sejumlah menteri dan pejabat terkait, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin menyampaikan pentingnya percepatan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam rapat internal. Fokus utama rapat adalah membahas prospek dan potensi yang mulai terlihat, terutama di wilayah Selat Makassar dan wilayah timur Indonesia.

“Produksi migas, perlu percepatan kan prospeknya udah mulai keliatan kan, yang di Selat Makassar, di wilayah timur,” katanya kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).

Baca Juga: Menteri ESDM Buka Suara Dikabarkan Bakal Kena Reshuffle

1. Temukan beberapa potensi dari survei seismik 32 ribu km

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Arifin menjelaskan dari lima wilayah kerja baru yang telah menjalin kerja sama untuk studi bersama, hasil survei seismik yang dilakukan pada 2020 menunjukkan indikasi positif.

Survei seismik yang mencakup 32 ribu kilometer tersebut berhasil mengidentifikasi beberapa potensi temuan migas baru yang menjanjikan.

“Dari 5 wilayah kerja baru yang kerja sama untuk joint study, hasil geoseismik 2020. Kan geosesmiknya ada 32 ribu km itu identifikasi beberapa potensi temuan migas baru,” ujarnya.

Baca Juga: KPK Panggil Eks Direktur Keuangan Pertamina Andri Trunajaya

2. Pertamina tak banyak bicara soal pembahasan rapat

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (dok. Pertamina)

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati tidak bicara banyak usai rapat. Saat ditanya terkait pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, pihaknya masih menunggu keputusan pemerintah.

Hal itu berkaitan dengan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang sedang dalam proses.

Nicke menegaskan hingga saat ini, kuota pembatasan BBM subsidi belum ditentukan. Namun, Pertamina siap mengikuti arahan dan keputusan yang akan diambil oleh pemerintah setelah revisi perpres tersebut selesai.

“(Pembatasan BBM subsidi terkait revisi Perpres 191) kita tunggu pemerintah,” jawab Nicke.

Baca Juga: Bikin Aturan Ekspor Energi, Menteri ESDM Arifin Tasrif Diberi Gelar Konservasi dari Unnes

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya