TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri ESDM Diganti, BBM Subsidi Jadi Dibatasi?

Airlangga beri bocoran

QR code Pertalite. (Dok/Pertamina)

Intinya Sih...

  • Airlangga Hartarto menentukan nasib subsidi BBM setelah transisi kepemimpinan di Kementerian ESDM.
  • Pembatasan BBM subsidi masih dalam tahap persiapan oleh Kementerian ESDM.
  • Harapan pemerintah menetapkan kebijakan terkait BBM subsidi pada 1 September 2024 untuk menjadi warisan bagi pemerintahan yang akan datang.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan nasib pengendalian subsidi bahan bakar minyak (BBM) akan ditentukan setelah transisi kepemimpinan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pucuk pimpinan tertinggi di Kementerian ESDM baru saja mengalami transisi setelah Bahlil Lahadalia menggantikan Arifin Tasrif sebagai Menteri ESDM. Bahlil dilantik pada Senin (19/8/2024).

"Ya ini kan kita lihat baru ada transisi ke Menteri ESDM, kita tunggu aja (kapan penerapannya)," kata Airlangga saat ditemui di The St. Regis Jakarta, Rabu (21/8/2024).

1. Kementerian ESDM perlu persiapan sebelum kebijakan dijalankan

QR code Pertalite. (Dok/Pertamina)

Airlangga mengungkapkan pembatasan BBM subsidi saat ini masih dalam tahap persiapan oleh Kementerian ESDM. Dia menyatakan Kementerian ESDM perlu mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan sebelum kebijakan tersebut dapat diterapkan.

"Ya itu kan sekarang kita lihat Kementerian ESDM perlu menyiapkan untuk itu," tambah Airlangga.

Baca Juga: 3 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia

2. Kebijakan baru BBM subsidi ditargetkan beres 1 September

Pertamina Patra Niaga memperluas wilayah pendataan QR Code Pertalite untuk kendaraan roda empat secara bertahap. (dok. Pertamina)

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin sebelumnya menyebut harapan pemerintah dapat menetapkan kebijakan terkait BBM subsidi pada 1 September 2024.

“Harapan kita, kita bisa lock semuanya itu tanggal 1 September ya, peraturannya segala macam,” kata dia dalam diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024).

Menurut dia, persiapan sedang dilakukan agar kebijakan tersebut dapat diimplementasikan oleh pemerintahan saat ini dan menjadi warisan bagi pemerintahan yang akan datang.

“Kita kayaknya pengen coba mempersiapkan itu supaya mudah-mudahan ini bisa jadi sesuatu yang kita kerjakan di pemerintahan ini tapi bisa jadi oleh-oleh di pemerintahan yang baru,” ujar Rachmat.

Baca Juga: Kebijakan Kenaikan Harga BBM Subsidi Diserahkan ke Prabowo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya