TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luhut Pastikan Impor KRL Bekas dari Jepang Batal

Prioritas pemenuhan dari dalam negeri

Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Kamis (22/6/2023). (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan rencana impor KRL bekas dari Jepang dibatalkan. Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan pemerintah.

"Jadi, sudah kita rapatkan mengenai KRL, kita tidak akan mengimpor barang bekas karena itu melanggar tiga aturan, satu perpres, yang kedua perindustrian, dan ketiga dari Kementerian Perhubungan," kata Luhut saat ditemui di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Kamis (22/6/2023).

Baca Juga: Polemik Impor KRL, Luhut: Masa Sekarang Impor Barang Bekas Lagi

Baca Juga: Proyek Kereta Cepat JKT-BDG Bikin Impor Kereta Melonjak 605 Persen

1. Pemerintah prioritaskan pemenuhan dari dalam negeri

Pabrik kereta milik PT INKA (Persero). (dok. PT INKA)

Pemerintah lebih mengutamakan agar KRL yang sudah ada diperbaharui (refurbished). Di saat yang bersamaan, pemerintah juga mendorong produksi KRL oleh PT INKA.

"Kita refurbished yang kita punya di Indonesia dan itu bisa, dan kemudian nanti kita bangun yang baru, bangun yang baru di Indonesia itu kita akan mengeluarkan dana tapi kan semua akan dikerjakan di INKA Banyuwangi, maupun INKA di Madiun," ujar Luhut.

Baca Juga: KCI Beberkan soal Kebutuhan Impor Kereta Bekas dari Jepang ke DPR

2. Sudah dilakukan hitung-hitungan menyeluruh

Aktivitas penumpang KRL (ANTARA FOTO/Fauzan)

Mantan Menkopolhukam itu memaparkan bahwa pemerintah sudah melakukan rapat empat hari yang lalu untuk mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan. Dalam hal ini, supaya tidak mengganggu operasional KRL Jabodetabek.

Menurutnya, hal itu bisa dilaksanakan. Hanya saja, Indonesia tetap perlu melakukan impor produk baru. Meski demikian, Luhut tidak merinci apakah yang akan diimpor merupakan satu rangkaian kereta baru, atau hanya beberapa gerbong baru saja.

Luhut memastikan dibatalkannya impor KRL bekas dari Jepang tidak ada menjadi masalah karena sudah dilakukan hitung-hitungan secara menyeluruh oleh pihak yang berkompeten.

"Mereka memaparkan kemarin semua kendala-kendala bisa diselesaikan. Tapi kita akan mengimpor 3 saja yang baru untuk menutupi (kekurangan), tapi itu butuh waktu 1-2 tahun. Jadi, kritisnya itu hanya tahun depan sampai tahun 2025," tambah Luhut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya