TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Pantun Pinjam Dulu 100 Demi Pembangunan Jalan Terus

Senang banyak investor dalam negeri di IKN

Presiden Jokowi tinjau pembangunan IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kerap disambut dengan pantun saat berkunjung ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).

Tapi berkali-kali dia berkunjung ke IKN, belum pernah sekalipun memberikan pantun. Oleh karenanya, untuk pertama kalinya dia berpantun di IKN. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum.

"Kalau kita datang ke Kalimantan biasanya sebelum sambutan itu ada pantun. Dan saya nggak tahu sudah bolak-balik ke IKN ini, selalu diberi pantun dan saya belum pernah berpantun. Oleh sebab itu, dalam kesempatan yang baik ini saya mau berpantun dulu. Boleh ya?" katanya sebagaimana dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/10/2023).

Baca Juga: Groundbreaking Kompleks BI di IKN, Jokowi: Tambah Kepercayaan Investor

1. Jokowi pantun 'pinjaman dulu 100'

Presiden Jokowi tinjau proyek pembangunan infrastruktur IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi berpantun dengan menyelipkan kalimat yang sedang populer di masyarakat belakangan ini, yakni 'pinjam dulu 100'.

"Ikan louhan, ikan gabus. Direndam dulu baru direbus. Supaya pembangunan maju terus, pinjam dulu seratus," ujar Jokowi saat berpantun.

"Yang saya maksud itu 100 CEO Kompas yang hari ini hadir. Bukan uang, sedikit-sedikit uang, sedikit-sedikit duit. Ya benar juga, duit itu perlu untuk membangun negara ini," sambungnya.

2. Jokowi senang investor dalam negeri terlibat di IKN

Presiden Jokowi groundbreaking pembangunan Superblok Pakuwon Nusantara (IDN Times/Ervan)

Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya kolaborasi sebagai kunci. Misalnya saja dalam pembangunan IKN yang menurutnya tidak bisa dan tidak mungkin dikerjakan oleh pemerintah sendiri.

Oleh karenanya, pemerintah merancang bahwa pembangunan IKN yang mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hanya sekitar 20 persen, sisanya 80 persen berasal dari sektor swasta.

"Dan yang saya senang setelah pemerintah memulai dua tahun yang lalu, pertengahan tahun ini sudah mulai swasta masuk, swasta masuk, swasta masuk, meletakkan batu pertama, groundbreaking, groundbreaking, terus," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Jokowi Diam-Diam Bahas Pindah IKN Sejak 9 Tahun Lalu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya