TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Minta Hati-hati dengan Tren Gig Economy, Kenapa?

Tren gig economy semakin berkembang

Presiden Jokowi meresmikan Swiss Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Intinya Sih...

  • Jokowi mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap perkembangan gig economy di Indonesia.
  • Perusahaan lebih memilih pekerja independen, freelance, serta kontrak jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap perkembangan gig economy, yang sering disebut sebagai ekonomi serabutan dan paruh waktu.

Jokowi menegaskan, jika fenomena tersebut tidak dikelola dengan baik, gig economy dapat menjadi tren yang semakin meluas di Indonesia.

"Gig economy, hati-hati dengan ini, ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu. Kalau tidak dikelola dengan baik ini akan menjadi tren," kata Jokowi saat membuka Kongres ISEI & Seminar Nasional 2024, Surakarta, Kamis (19/9/2024).

1. Perusahaan cenderung memilih kontrak jangka pendek

ilustrasi wawancara (pexels.com/Resume Genius)

Jokowi mengungkapkan adanya kecenderungan perusahaan saat ini lebih memilih pekerja independen, freelance, serta kontrak jangka pendek. Hal itu dilakukan sebagai respons perusahaan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian global.

"Perusahaan lebih memilih kontrak jangka-jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global yang sedang terjadi. Ini trennya kita lihat menuju ke sana," tuturnya.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Gig Economy serta Sisi Positif dan Negatifnya

2. Kesempatan kerja di dalam negeri semakin berkurang

Gelaran job fair. (Dok. Istimewa)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan, para pekerja dalam gig economy tidak hanya bisa bekerja di dalam negeri, tetapi juga di negara lain. Hal itu, menurut Jokowi, berpotensi mempersempit dan mengurangi kesempatan kerja di dalam negeri.

"Sehingga sekali lagi kesempatan kerja semakin sempit dan semakin berkurang," tambahnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya